Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Industri Digital, Orang-orang yang Bagus Pasti Enggak akan Menganggur...

Kompas.com - 11/04/2019, 19:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri digital teknologi di Indonesia terus berkembang dan tumbuh. Akan tetapi para pencari kerja lulusan dari universitas sulit diterima di perusahaan yang bergerak pada bidang ini.

Melihat kondisi itu, Founder dan CEO Daily Social, Rama Mamuaya mengatakan, persoalan yang terjadi saat ini ialah terkait kompentensi para pencari kerja. Selama ini, permintaan industri tidak sesuai dengan apa yang dihasilkan kampus, khususnya kapasitas dan skill.

"Problem kita itu sebenarnya sangat fundamental. Kerena penerimaan buat orang yang lulus kuliah, sama penerimaan untuk diterima indsutri itu kompetensinya jauh," kata Rama di sela-sela acara idEAWorks di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Rama menuturkan, ketidakcocokan antara permintaan industri dan pencari kerja yang dihasilkan kampus begitu besar. Sehingga, mereka yang sudah masuk dalam katagori angkatan kerja sulit diterima perusahaan karena minim skill.

Baca juga: Kemenkominfo: 2030 Industri Digital Butuhkan 9 Juta Tenaga Kerja

"Jadi ada gap. Orang lulus kuliah mah, kasarnya enggak susah, tapi begitu lulus (susah diterima kerja) rata-rata belum sesuai requirement," tuturnya.

Menurut dia, selama ini perusahaan masih terbilang kesulitan mencari talenta yang kompeten di bidangnya. Termasuk industri teknologi. Hal ini menjadi tantangan perusahaan lebih selektif memilih calon pekerjanya di tengah minimnya pencari kerja yang sesuai kualifikasi.

"Dari 1.000 lulusan computer science, yang bisa programming itu kurang dari 50 orang. Kurang dari 5 persen yang beneran bisa programming," ucapnya.

Dia mengatakan, pada dasarnya mereka yang memiliki skill dan kompentensi tertentu sangat mudah mendapatkan pekerjaan. Selain minim persaingan, juga banyak peminatnya.

"Karena supalinya sedikit sekali, demand-nya terus bertumbuh, startup makin banyak. Orang yang available makin mahal (gajinya). Orang-orang yang bagus pasti enggak akan nganggur," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+