Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Bank Dunia Sebut China Sebabkan Utang Dunia Terlalu Banyak

Kompas.com - 12/04/2019, 09:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Presiden Bank Dunia David Malpass menyatakan terlalu banyak utang di dunia ini. Menurut dia, China adalah penyebabnya.

"Ada banyak tantangan yang dihadapi dunia dalam hal bagaimana Anda memiliki proyek-proyek yang transparan dan berkualitas tinggi, di mana utang bersifat transparan. China bergerak sangat cepat, di mana di beberapa bagian di dunia ada terlalu banyak utang," ujar Malpass seperti dikutip dari CNBC, Jumat (12/4/2019).

Menurut data Departemen Keuangan AS, China telah meminjamkan dana sebesar triliunan dollar AS ke negara-negara lain, tanpa kecuali ke AS. China sendiri memiliki 1,12 triliun dollar AS yang disimpan di obligasi pemerintah AS.

Baca juga: Akhir Perang Dagang AS-China Kian Dekat

Malpass selama ini mengkritik upaya pinjaman yang dikucurkan China untuk membiayai inisiatif infrastruktur One Belt, One Road. Tahun lalu, Malpass mengatakan bahwa utang yang dikucurkan China tersebut membuat negara-negara yang lemah terpapar utang berlebih dan proyek-proyek berkualitas rendah.

Pada Kamis (11/4/2019), Malpass mengindikasikan bahwa China bersedia meninjau upaya-upaya tersebut. Menurut dia, China ingin memiliki hubungan yang lebih baik dengan negara-negara lain dan ingin menjadi bagian dari sistem dunia.

"Saya mengekspektasikan hal itu akan sukses dan memiliki hubungan yang lebih baik dengan China," sebut Malpass.

Baca juga: Aktivitas Manufaktur China Kembali Menggeliat

Selain itu, Malpass juga mengkritik China lantaran mengambil pinjaman berbiaya rendah dari Bank Dunia. Padahal, China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia dan melampaui batasan pendapatan negara sebagai syarat pinjaman berbiaya rendah pada tahun 2016.

"China menyadari bahwa perannya sebagai peminjam di Bank (Dunia) harus berkurang," tuturnya.

Malpass terpilih sebagai Presiden Bank Dunia pada Jumat pekan lalu. Sebelum bergabung dengan Bank Dunia, Malpass berkarier di Departemen Keuangan AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com