Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bung Hatta, Beli Obligasi Negara agar RI Tak Utang Luar Negeri (1)

Kompas.com - 12/04/2019, 10:00 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa yang tak tahu dengan Mohammad Hatta atau Bung Hatta, proklamator kemerdekaan Indonesia sekaligus Wakil Presiden Indonesia pertama?

Perjuangannya dan sosoknya sudah banyak dituliskan di buku-buku sejarah. Begitu pun soal kecintaannya kepada Ibu Pertiwi yang begitu besar.

Meski begitu mungkin banyak orang yang tidak tahu bahwa Bung Hatta ternyata salah satu investor Indonesia.

Baca juga: Kebanjiran Penawaran Surat Utang Negara, Pemerintah Raup Rp 15,7 Triliun

Ia merupakan salah satu pembeli surat utang negara atau obligasi yang di keluarkan oleh negara pada 1950. Saat itu Bung Hatta menjabat sebagai Perdana Menteri.

Semua berawal saat Bung Hatta meminta Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara untuk tidak menarik utang luar negeri untuk membiayai berbagai kebutuhan Indonesia saat itu.

"Maka dikeluarkanlah obligasi tahun 1950 sebesar Rp 1,5 miliar," ujar Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia sekaligus menantu Bung Hatta, Sri Edi Swasono, Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Baca juga: Hari Ini Pemerintah Lelang Surat Utang Negara hingga Rp 30 Triliun

Edi mengungkapkan, obligasi senilai Rp 1,5 miliar bukanlah jumlah hal yang sedikit pada tahun 1950. Ternyata salah satu orang yang membeli obligasi tersebut adalah Bung Hatta sendiri.

Obligasi yang dibeli Bung Hatta senilai Rp 326.000 rupiah. Hingga saat ini surat obligasi tersebut masih disimpan baik-baik oleh Edi.

Awalnya, Edi tidak mengetahui Bung Hatta membeli obligasi negara tersebut. Namun suatu hari, saat sedang bersih-bersih di rumah Bung Hatta, ia menemukan surat obligasi tersebut.

Akhirnya Edi juga mengetahui bahwa mertuanya itu membeli obligasi negara dengan segala kemampuan finansial yang dimiliki.

Baca juga: Cara Pemerintah agar Milenial Beli Surat Utang Negara

Bung Hatta ucap Edi, membeli surat berharga negara tersebut dengan uang hasil penerbitan buku-buku atau tulisan-tulisannya yang diterbitkan di berbagai negara.

Bagi Edi, obligasi tersebut merupakan salah bukti cinta besar Bung Hatta kepada Indonesia.

Bung Hatta tak ingin Indonesia menarik utang luar negeri, dan memilih untuk menerbitkan obligasi dalam negeri sehingga pembeli surat utang negara adalah investor asal Indonesia.

"Ternyata Bung Hatta tidak hanya menyuruh saja, beliau konsekuen," kata Edi.

Baca: Cerita Obligasi Bung Hatta Rp 326.000 yang Belum Dikembalikan Negara (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com