Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cerdas Hindari Jebakan Pinjaman "Online" saat Butuh Uang

Kompas.com - 13/04/2019, 07:04 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Seiring dengan berkembangnya teknologi, akses berbagai hal termasuk urusan keuangan juga semakin mudah. Bukan hanya soal belanja saja, pinjam meminjam uang juga tak sulit dengan cara online.

Tak heran bila bisnis pinjaman online semakin marak. Perusahaan-perusahaan fintech (financial technology) pinjaman online juga bermunculan.

Selain mudah, proses pinjaman secara online juga sangat cepat. Hanya butuh hitungan 1x24 jam atau maksimal 2x24 jam, dana segar pun sudah cair masuk ke rekening.

Positifnya, tentu saja prosesnya tidak berbelit-belit, tidak membutuhkan waktu yang lama, dan bisa diakses dari mana saja. Bisa jadi, hal negatifnya adalah banyak yang jadi tidak butuh waktu lama untuk mengambil keputusan mengajukan pinjaman.

Cenderung impulsif, terburu-buru dan berdasar prinsip “pokoknya bisa cair”. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk tahu cara agar tidak terjerumus dalam pinjaman online yang sekilas tampak sangat menggiurkan.

Dan kalaupun Anda memang sedang benar-benar butuh dana, simak cara cerdas hindari jebakan pinjaman online saat butuh uang seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Jangan Menganggap Remeh Hanya karena Plafon yang Kecil

Banyak platform pinjaman online yang memberi penawaran berupa pinjaman dengan jumlah (plafon) yang kecil. Ada yang dimulai dengan ratusan ribu, Rp1 juta hingga maksimal Rp20 juta.

Nah, plafon pinjaman yang bervariasi inilah yang membuat sebagian besar orang menjadi berpikir mudah dan buru-buru mengajukan pinjaman. Semoga Anda tidak termasuk di dalamnya.

Karena, penting bagi Anda untuk tidak meremehkan jumlah pinjaman, seberapa pun kecilnya. Apalagi sampai menumpuk pinjaman yang terlihat kecil di beberapa platform sekaligus.

2. Persyaratan Memang Mudah, Tapi Bunga Lebih Besar Ketimbang Kartu Kredit

Mengajukan pinjaman online memang tak serumit bila apply kartu kredit. Bahkan cukup dengan KTP dan akun media sosial saja, Anda sudah bisa menikmati dana segar cair dalam waktu singkat.

Hal ini sangat jauh berbeda dengan persyaratan dalam mengajukan kartu kredit. Syarat untuk bisa memiliki akrtu kredit terbilang cukup kompleks dan proses persetujuannya yang cukup lama.

Namun yang perlu diingat, bunga yang ditawarkan dari pinjaman online ini lebih besar ketimbang bunga kartu kredit yang rata-rata hanya sebesar 2,25% saja. Bunga pinjaman online bisa sekitra 2,90 persen.

Baca Juga: Tips Aman Pinjam Uang di Fintech Pinjaman ‘Online’

3. Perlu Diingat, Biaya Tambahannya Juga Banyak

Tak hanya bunga yang lebih besar ketimbang kartu kredit, biasanya juga terdapat biaya-biaya tambahan selain beban bunga. Misalnya saja, biaya administrasi yang cukup banyak pilihannya, biaya terlambat membayar cicilan, biaya penalti, dan juga biaya bunga berbunga dari keterlambatan bayar.

Apalagi kalau pinjaman tersebut ternyata hanya Anda gunakan untuk membiayai hal-hal yang bersifat konsumtif. Tentu hal ini tidak akan memberikan manfaat untuk masa depan tapi malah bisa membuat keuangan Anda tidak stabil.

4. Begitu Telat Bayar, Penagih Segera Datang

Katakanlah habis manis sepah dibuang. Saat pertama kali mengajukan pinjaman, hanya kata-kata manis yang akan kamu dengar. Tapi seiring berjalannya waktu, dan terjadi fakta bahwa kamu tak bisa membayar tagihan, kata-kata manis itu berbalik menjadi pahit atau mungkin berbisa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com