Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Trik Psikologis untuk Berhemat, Mau Coba?

Kompas.com - 13/04/2019, 10:04 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Berhemat adalah salah satu skill manajemen finansial. Layaknya keterampilan pada umumnya, berhemat juga membutuhkan latihan.

Sama seperti berenang atau bersepeda, berhemat pun sebaiknya dilatih dari usia dini. Khususnya ketika secara psikologis anak masih cepat tanggap terhadap hal baru dan belum banyak distraksi.

Sangat disayangkan tidak semua orang mendapatkan pendidikan finansial sejak kecil. Akibatnya, sering kali kesadaran untuk berhemat baru muncul ketika seseorang mulai bekerja dan mencari uang sendiri. Biasanya di usia yang tidak lagi muda.

Tapi jangan khawatir, Anda belum terlambat. Ada tips dan trik yang bisa digunakan untuk melatih pikiran dalam berhemat. Berikut 7 trik behemat secara psikologis seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Mulai Tabungan Berjangka

Apakah Anda termasuk orang yang sulit menabung? Anda bisa mencoba dengan tabungan berjangka sebagai solusinya.

Setiap bulan tabungan ini melakukan auto-debet dari rekening Anda dalam jumlah yang telah ditentukan di awal. Kemudian tabungan ini baru bisa diambil dalam jangka waktu tertentu, biasanya ada pilihan mulai dari 1 tahun hingga 20 tahun.

Nah, tanpa terasa Anda sudah menabung untuk masa depan. Mudah bukan? Tanpa disadari, Anda sudah punya jaminan di masa depan.

Tentu saja, hal ini akan menciptakan rasa aman dalam hidup. Seseorang dengan rasa aman pun biasanya terhindar dari keputusan finansial yang impulsif nan gegabah.

2. Bayar secara Kontan

Ketika ingin membeli sesuatu, lebih baik mengumpulkan uang hingga Anda bisa membayarnya secara kontan. Mencicil pembelian atau menggunakan kartu kredit berarti Anda harus menanggung bunga, biaya admin dan pengeluaran tambahan lainnya.

Selain itu, kebiasan kredit ini membuat Anda terbiasa meraih sesuatu dengan instan. Sehingga, barang yang Anda beli bisa jadi berakhir taken for granted. Sebaliknya, jika Anda menabung terlebih dahulu untuk meraih sesuatu, Anda jadi bisa lebih menghargainya.

Namun, bukan berarti membeli sesuatu secara kredit itu tidak akan menguntungkan Anda sama sekali. Jika memang barang yang akan dibeli sifatnya mendesak, maka tak ada salahnya memanfaatkan kartu kredit dengan sistem cicilan 0%.

3. Tunda Pembelian yang Tidak Mendesak

Ingin beli sepatu keluaran terbaru? Ingin upgrade ponsel karena sudah bosan? Atau ingin jalan-jalan ke luar kota?

Ingin ini-itu sebenarnya wajar saja karena sebagai manusia kita memang tidak ada puasnya. Akan selalu ada hal baru yang diinginkan.

Tapi yang bahaya adalah jika Anda kebetulan merasa mampu, lalu Anda membeli barang tersebut saat itu juga. Hal ini yang biasa disebut pengeluaran impulsif.

Baiknya masukkan dahulu di wishlist dan berikan diri Anda beberapa minggu untuk berpikir. Jangan biarkan hawa nafsu menguasai Anda dan terus tergoda berbelanja.

Baca Juga: Awas! Mengelola Keuangan secara 'Multitasking' Bisa Merugikan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com