Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kita Mati-matian Tekan Defisit Neraca Perdagangan

Kompas.com - 13/04/2019, 22:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo memberikan penjelasan terkait defisit neraca perdagangan yang mencapai 8 miliar dollar AS. Menurut Jokowi, dia telah menyakinkan telah menekan defisit secara signifikan dan bukan main-main.

"Saya kira data terbaru yang harus saya sampaikan, tahun 2018 neraca perdagangan kita memang defisit kurang lebih 8 miliar dollar AS, tetapi dalam kuartal I-2019, defisit kita turun 0,67 miliar dollar. Artinya, usaha kita untuk menekan defisit neraca perdagangan bukan main-main," kata Jokowi dalam debat capres, Sabtu (13/4/2019).

Untuk menghilangkan defisit neraca perdagangan, Jokowi mengatakan, substistusi barang-barang harus dikerjakan di dalam negeri. Minyak dan gas pun harus dibuat fasilitas pemurniannya atau refinery.

Baca juga: Jokowi vs Prabowo, Pilpres 2019, dan Defisit Neraca Perdagangan

"Subtitusi barang-barang import harus dikerjakan di Indonesia. Kemudian, minyak dan gas kita telah mulai membangun refinery. Defisit ini akan bisa kita hilangkan," terang Jokowi.

Jokowi mengatakan, dalam masa pemerintahannya telah membatasi produk-produk impor dan industrialisasi menjadi kunci yang harus dipaksakan dengan kebijakan.

"Pemajuan industrialiasi menjadi kunci yang harus dipaksakan dengan kebijakan. Pada masa saya, kita telah membatasi produk-produk impor," ucap Jokowi.

Baca juga: Defisit Selama 4 Bulan Berturut-turut, Neraca Perdagangan Akhirnya Surplus

Namun, menurut Jokowi, pembangunan industri dalam negeri tidak seperti membalikkan telapak tangan dan butuh waktu dalam pengerjaannya sehingga belum bisa terlihat jelas saat ini.

"Dengan cara-cara ini memerlukan waktu. Percayalah, tidak mungkin langsung selesai," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com