Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo: Keunggulan Jokowi Titik Balik Kepercayaan Diri Pengusaha

Kompas.com - 18/04/2019, 16:30 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengapresiasi gelaran Pemilu 2019 yang berjalan aman dan damai.

Selain itu, Apindo juga menyambut baik hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei menunjukan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo-Sandiaga Uno pada Pemilu 2019.

Menurut Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, Pilpres 2019 merupakan titik balik kepercayaan pengusaha setelah Pilkada DKI Jakarta 2017.

Baca juga: Pengusaha Happy Jokowi Ungguli Prabowo di Hitung Cepat Pilpres

"Kan wait and see pengusaha itu sejak Pilgub DKI itu loh. Itu titik balik orang jadi enggak confident, ragu-ragu gimana nih arah politik kita," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Pada Pilkada DKI 2017, politik suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) memang sempat muncul. Hal ini memunculkan kekhawatiran pengusaha.

Namun pasca pemungutan suara dan hasil hitung cepat Pilpres 2019 yang mengunggulkan Jokowi-Ma'ruf Amin, Hariyadi melihat ada perubahan dari kepercayaan diri para pengusaha.

"Kami lihat optimisme confidence-nya investor," ucapnya.

Baca juga: Pemilu 2019 Aman Damai, Pengusaha Kian Optimis

Sejak awal, Hariyadi menyebut kalau Apindo lebih condong ke Jokowi ketimbang Prabowo. Selama ini, kata Hariyadi, Jokowi selalu membuka komunikasi dengan para pengusaha.

Sehingga terjalin komunikasi yang intens. Hal ini lah yang menjadi salah satu pertimbangan Apindo lebih condong ke Jokowi.

Selain itu Apindo menilai akan sangat riskan bila terjadi pergantian presiden dan jajaran pemerintah secara drastis di tengah kondisi ekonomi global yang melambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com