Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Hitung Cepat Sesuai Ekspektasi, Arus Modal Asing Mengalir Deras

Kompas.com - 19/04/2019, 06:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 25 poin atau 0,4 persen ke 6.507 di akhir perdagangan Kamis (18/4/2019). Sebanyak 206 saham naik, 212 saham turun dan 124 saham tak bergerak.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, investor asing melakukan pembelian cukup agresif. Hal tersebut terlihat dari total pembelian asing yang mencapai sekitar Rp 1,42 triliun.

Angka tersebut cukup fantastis lantaran sebelumnya, sepekan menjelang pemilihan umum, asing melakukan aksi jual hingga Rp 1,06 triliun. Sedangkan bila dibanding awal tahun, asing mencetak tren pembelian dengan total inflow sekitar Rp 13 triliun.

Baca juga: Pasca-Pemilu dan Hasil Hitung Cepat, IHSG Dibuka Menguat

Secara lebih luas, aksi beli asing pasca pemilu mendorong indeks dalam negeri menguat. Ini berkebalikan dengan beberapa indeks lain di Asia yang justru tertekan. Tercatat hingga berita ini ditulis indeks-indeks lain di Asia mengalami penurunan.

Indeks Nikkei 225 memimpin penurunan sebesar 0,84 persen disusul oleh Hang Seng sebesar 0,54 persen dan SSEC sebesar 0,40 persen.

Mino bilang, kesesuaian antara hasil hitung cepat dan survei sebelum pemilu dengan ekspektasi asing mendorong aksi beli itu.

“Asing melihat pemenang hitung cepat yakni pasangan calon Joko Widodo dan Ma’ruf Amin lebih prospektif dalam membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik, terutama dari kebijakan ekonominya,” jelas Mino ketika dihubungi Kontan, Kamis.

Baca juga: Deja Vu IHSG Pasca Pilpres

Menurutnya, pergerakan asing yang cukup fantastis ini bisa terjaga apabila realisasi program pemerintahan selanjutnya sesuai dengan kampanye lalu.

Berdasarkan data RTI, hingga bursa ditutup hari ini terdapat beberapa saham yang paling banyak diburu asing. Bila mengacu pada enam besar pembelian oleh asing hari ini, terdapat tiga saham emiten perbankan, satu emiten konstruksi, satu emiten properti serta satu emiten dari aneka industri otomotif

Dari sektor perbankan, tiga emiten peraih net buy asing tertinggi itu adalah BMRI yang menempati posisi pertama dengan total pembelian saham oleh asing di pasar reguler mencapai Rp 376, 5 miliar, BBCA dengan jumlah sebesar Rp 273,9 miliar dan BBNI yang nilai transaksinya mencapai Rp 201,3 miliar.

Baca juga: Dirut BEI: Pemilu Kondusif, IHSG Positif

Mino menyoroti masifnya pembelian asing untuk emiten-emiten perbankan. Menurutnya, dengan unggulnya pasangan calon Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, pasar masih melihat sektor perbankan prospektif.

Hal ini tak lepas dari prioritas pembangunan fisik yang masih akan digeber oleh kedua pasangan calon itu.

“Pembangunan itu pasti akan membuat perusahaan konstruksi menggeber kreditnya,” ungkap Mino.

Dari enam besar emiten yang paling banyak diburu asing, WIKA menjadi salah satu perusahaan plat merah yang kecipratan berkah itu. Tercatat, jumlah pembelian asing oleh WIKA mencapai 138,7 miliar.

Baca juga: Apindo: Keunggulan Jokowi Titik Balik Kepercayaan Diri Pengusaha

Selain program pemerintah, proyeksi penurunan suku bunga juga akan memacu pertumbuhan kredit.

“Maka kita bisa lihat ada satu emiten properti yang juga diburu asing hari ini yaitu CTRA,” jelasnya.

Pada perdagangan hari ini, nilai transaksi net buy asing CTRA mencapai Rp 99,9 miliar.

Sedangkan diburunya saham ASII oleh asing menurut Mino, tak bisa dilepaskan dari data penjualan mobil kuartal I. Sebelumnya data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melansir bahwa penjualan mobil pada kuartal I turun 13 persen atau setara 253.863 unit.

Meski menurun, namun tiga satu produk ASII menduduki 10 besar penjualan mobil yaitu Toyota Avanza di peringkat pertama dengan a 8.538 unit, Toyota Rush dengan 5.063 unit, Toyota Innova dengan 5.014 unit dan Toyota Calya sejumlah 3.138 unit.

“Untuk itulah saham ASII paling diburu daripada yang otomotif lain,” jelas Mino.

Baca juga: Jokowi Effect, IHSG dan Rupiah Diprediksi Terus Menguat Pasca Pemilu

Meski begitu, euforia oleh asing ini tidak akan bertahan lama. Mino mengatakan, sentimen ini paling lama akan bertahan selama 3 hari.

“Setelah itu investor akan fokus pada laporan keuangan emiten-emiten di kuartal satu,” kata Mino.

Senada dengan Mino, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper juga menyatakan hal yang sama.

“Meskipun kalau dilihat pada sesi dua perdagangan sepertinya tidak terlalu banyak perubahan karena di akhir sesi satu saja sudah sampai Rp 1 triliun,” jelasnya kepada Kontan.co.id.

Dennies menambahkan, selain sentimen dalam negeri berupa hasil hitung cepat, pembelian besar-besaran oleh asing juga dipengaruhi oleh rilisnya data pertumbuhan GDP China.

“Ketika global sudah berekspektasi pertumbuhan ekonomi melambat, ternyata pertumbuhan GDP China mencapai 6,14 persen di kuartal satu lalu,” jelas Dennies. (Aloysius Brama)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Hasil hitung cepat pemilu sesuai ekspektasi, capital inflow mengalir deras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com