Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: 55 Persen UMKM Omzetnya Naik Sejak Gabung Go-Food

Kompas.com - 22/04/2019, 13:48 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menganggap layanan Go-Food dari Go-Jek menguntungkan mereka dari segi omzet dan peningkatan skala bisnis.

Hasil survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan bahwa 55 persen responden UMKM mengalami kenaikan klasifikasi omzet sejak bergabung dengan Go-Food.

Survei ini merupakan bagian dari penelitian LD FEB UI yang berjudul “Dampak Go-Jek terhadap Perekonomian Indonesia pada Tahun 2018” yang dilakukan kepada 1,000 mitra UMKM GO-FOOD di 9 kota besar di Indonesia.

Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C.K Walandouw mengatakan, penilaian UMKM ini didasarkan pada dampak positif yang dirasakan mitra UMKM yang bergabung dengan Go-Jek, mulai dari omzet hingga volume transaksi.

Baca juga: Ditantang Dosen Berbisnis, Pria Muda Ini Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

"Peningkatan klasifikasi omzet usaha ini menunjukkan UMKM yang bergabung dengan Go-Food mengalami perluasan pasar dan naik kelas, seperti dari mikro ke kecil dari kecil ke menengah," ujar Paksi dalam keterangan tertulis, Senin (22/4/2019).

Paksi mengatakan, jika UMKM naik kelas dan usahanya kian besar, maka mereka bisa menyerap tenaga kerja dan menyumbang lebih banyak kepada ekonomi daerah atau nasional.

Sementara 72 persen responden UMKM mengalami kenaikan klasifikasi omzet setelah mereka menggunakan aplikasi khusus manajemen merchant Go-Food. Sementara 93 persen responden UMKM mengalami peningkatan volume transaksi setelah mereka menggunakan aplikasi khusus manajemen merchant Go-Food.

Peningkatan volume dan omzet bisnis itu memacu mitra UMKM untuk terus mengembangkan usahanya. Hal ini ditunjukkan dari 85 persen responden UMKM yang menginvestasikan kembali pendapatannya dari Go-Food ke dalam usaha mereka.

Riset tersebut juga menunjukkan bahwa UMKM menilai positif prospek bisnis dengan Go-Food secara jangka panjang dibandingkan dengan layanan sejenis lainnya.

Hal ini ditunjang dengan hasil temuan survei, di mana sebesar 87 persen responden UMKM menilai layanan Go-Food lebih terpercaya dibandingkan kompetitor, 87 persen responden UMKM menilai layanan Go-Food lebih aman dibandingkan kompetitor, dan 90 persen responden UMKM bergabung menjadi mitra karena Go-Food sudah ada lebih lama di Indonesia dibandingkan kompetitor.

“Penilaian positif dalam prospek bisnis jangka panjang menyuratkan kepercayaan UMKM kepada platform teknologi seperti GOJEK yang membawa dampak positif berkelanjutan kepada bisnis mereka di tengah perubahan perilaku konsumen terutama di segmen generasi millenial dan generasi Z,” kata Paksi.

Di samping itu, lanjut Paksi, aspek teknologi Go-Food dinilai lebih superior sehingga menambah keyakinan dan kepercayaan UMKM terhadap layanan pesan antar-makanan ini.

Keutamaan teknologi Go-Jek di bisnis pesan-antar makanan online yang dinilai paling menguntungkan oleh para responden UMKM, tercermin dari beberapa temuan dalam riset LD FEB UI yaitu 92 persen responden UMKM bergabung karena layanan aplikasi manajemen merchant Go-Food yang memudahkan.

Khususnya teknologi yang memberikan informasi pesanan kepada merchant sebelum mitra driver datang, serta memberikan keleluasaan merchant untuk mengubah menu, harga, foto, dan jam operasional secara mandiri.

Kemudian, 92 persen responden UMKM bergabung karena kemudahan teknologi non-tunai Go-Pay yang membebaskan dari kebutuhan menyediakan uang kembalian. Selain itu, 87 persen responden UMKM bergabung karena teknologi keamanan Go-Food yang canggih, khususnya dengan menjamin keamanan transaksi dengan PIN antara mitra restoran dan mitra driver.

Paksi mengatakan, temuan ini mengindikasikan teknologi manajemen merchant menjadi kunci mengakselerasi pertumbuhan dan daya saing UMKM di era digital. Menurut dia, dalam menumbuhkan bisnis UMKM tidak cukup hanya membantu pelaku memperluas pasar, tetapi juga harus membangun ekosistem untuk perkembangan UMKM.

"Ini yang kami lihat di lakukan oleh Go-Jek dengan teknologi yang ditawarkan, yang dianggap responden cukup lengkap dari hulu ke hilir,” kata Paksi. 

Dalam survei terhadap 1.000 mitra UMKM Go-Food di 9 kota ini, pada 2018, diketahui bahwa mitra UMKM Go-Food berkontribusi sebesar Rp 18 triliun kepada perekonomian Indonesia. Dengan menggunakan metode perhitungan yang sama, kontribusi mitra UMKM GO-FOOD pada tahun 2017 adalah Rp 6,9 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com