Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Manfaat yang Didapat UMKM Bila Rambah Pasar Digital

Kompas.com - 23/04/2019, 05:11 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada sejumlah manfat yang akan diperoleh Usaha Kecil, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) jika memasakan produk atau jasanya di e-commerce. Termasuk lewat Mbizmarket.

Chief Executive Officer (CEO) Mbiz Rizal Paramarta, mengungkapkan, Mbiz bukan hanya sekedar e-commerce atau marketplace namun lebih dari itu. Karena selama ini, layanan e-commerce atau perdagangan elektronik hanya fokus pada sisi transaksional saja.

"Kita sudah memulai secara organik, ekosistem yang baru supaya UMKM bisa mulai memakai transaksi di platform ini juga. Kita juga menghadirkan semua fitur-fiturnya secara gratis kepada teman-teman UMKM," kata Rizal ditemui di Plaza Senayan, Senin (22/4/2019).

Rizal menjelaskan, ada dua segmen pasar yang disasar oleh Mbizmarket. Yakni director dan organik. Lewat pengalaman selama ini, ia yakin layanan baru ini akan banyak dimanfaatkan perusahaan ataupun UMKM.

Baca juga: Dorong ke Pasar Digital, Mbizmarkat Sasar 5.000 UMKM Indonesia

Bahkan, selama tiga tahun terakhir lewat Mbiz.co.id pihaknya sudah menjaring lebih dari 350 perusahaan blue chip, apakah berbentuk Tbk, multinasional, dan lainnya.

"Jadi benefit-nya mereka memiliki channel, bisa mengakses blue chip ini, yang kita invite ke Mbizmarket," ungkapnya.

Dia menambahkan, selain jaringan itu, pelaku UMKM yang gunakan jasa Mbizmarket juga akan bisa berperan lebih karena tidak hanya berjualan.  Mereka juga punya channel untuk melakukan procurement sendiri.

Procurement ialah suatu istilah yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh owner dalam mewujudkan pengadaan, baik barang, peralatan dan mesin-mesin maupun bangunan/konstruksi maupun perbaikan atau perawatan atas aset yang dimiliki.

"Mungkin dulu supplier base yang kecil-kecil saja, lokal saja, dan sekarang lebih luas lagi," paparnya.

"Di Mbizmarket ini kita lebih percaya, kalau partner yang akan masuk itu kana lebih banyak dual roll (status), sebagai buyer dan selller. Karena di UMKM mereka pasti membeli dan memesarkan barang," tambah dia.

Di samping itu, Rizal juga mengklaim Mbizmarekt merupakan satu-satunya marketplace business to business (B2B) saat ini di Indonesia. Karena, marketplace yang ada hanya befokus pada sisi transaksoinal saja tidak menyediakan opsi lain pada buyer-nya.

"Saya percaya sekali di (marketplace) B2B yang lain di Indonesia, mereka pure dan konsentrasinya transaksional, hanya ke sisi e-commerce saja. Tapi yang benar-benar memikirkan gimana sih perusahaan mengadakan suatu proses pengadaan, mereka perlu apa saja, itu sama sekali tidak ada di platform lain," ungkapnya.

"Saya sangat senang sekali bisa jadi pionir, bukan hanya di Indonesia saja, karena setelah melakukan riset tahun lalu, belum ada model lain di luar negeri benar-banar kayak kita. Kita bangga dan tim kita semua dalam negeri, ini inovasi yang sangat kita banggakan. Karena belum ada yang memiliki di dunia," lanjut Rizal.

Menurutnya, potensi pelaku usaha khusus UMKM yang akan naik kelas dan merambah ke pasar digital sangatlah besar. Apalagi, pemerintah melalui kementerian dan lembaga (K/L) sudah menargetkan pada 2019 ini, sebanyak 8 juta harus sudah UMKM go digital.

"Di Indonesia UMKM ada di atas lima juta, sebetulnya itu adalah inti dari ekonomi Indonesia. Makanya kenapa kita mau merambah ke dalam sini (sektor UMKM). Potensinya luar biasa besar, jumlah UMKM yang kita targetkan masuk ke ekosistem kita tahun ini," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com