Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insentif Pajak Untuk Pengusaha Sebesar 200 Persen Akan Terbit Semester I-2019

Kompas.com - 24/04/2019, 14:30 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan segera memberlakukan aturan terkait insentif pajak super deductable tax. Insentif ini akan diberikan kepada industri yang mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) atau vokasi dan melakukan pengembangan inovasi melalui research and development (RnD).

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pada sidang kabinet paripurna Selasa (23/4/2019) kemarin, Presiden Joko Widodo telah meminta insentif ini terus direalisasikan. Rencananya, aturan terkait insentif pajak kepada pengusaha ini akan diterbitkan pada semester I-2019.

"Sudah dibahas dalam sidang kabinet Paripurna oleh Pak Presiden, sudah diminta insentif ini terus direalisasikan," ujar Airlangga di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Saat ini, draft aturan terkait insentif super deductable tax masih dalam proses administrasi dan harmonisasi.

Airlangga mengatakan akan ada 32 jenis usaha yang akan mendapatkan insentif super deductable tax. Pemerintah pun membuka peluang untuk jenis usaha yang tidak termasuk di dalam daftar yang telah dibuat oleh pemerintah untuk bisa mendapatkan insentif ini.

Adapun besaran pemangkasan pajak melalui insentif super deductable tax sebesar 200 persen untuk pelaku usaha yang mendorong pengembangan vokasi dan 300 persen untuk yang mengembangkan RnD.

"Tentu dengan ikut program link and match, pelaku usaha melakukan investasi di SMK tertentu dengan peralatan sebesar Rp 1 miliar. Maka pemerintah akan memberikan potongan pajak sebesar Rp 2 miliar dalam periode tertentu, misalkan 5 tahun memotong pajak," jelas dia.

Nantinya, aturan terkait insentif super deductable tax dituangkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah dan direalisasikan begitu aturannya terbit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com