Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Di Kuartal I 2019, Digitalisasi Antar BRI Raih Laba Rp 8,2 Triliun

Kompas.com - 24/04/2019, 20:30 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - 
Hingga akhir kuartal 1 Tahun 2019, PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk raih laba bersih konsolidasi Rp 8,2 triliun. Nilai ini tumbuh 10,42 persen year on year (yoy). 

Laba konsolidasi sendiri adalah bagian dari total laba perusahaan yang dialokasikan ke pemegang saham induk perusahaan.

Pencapaian tersebut disertai dengan nilai aset Bank BRI yang mencapai Rp 1.279,86 triliun. Nilai ini tumbuh 14,35 persen yoy.

Direktur Utama (Dirut) Bank BRI, Suprajarto menjelaskan kalau pencapaian tersebut disokong oleh penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Kedua hal ini tumbuh double digit di atas rata-rata industri perbankan nasional serta perbaikan kualitas kredit bermasalah (NPL).

Dari penyalura kredit tersebut, lanjut Suprajarto, kredit mikro masih menjadi porsi terbesar dalam penyaluran kredit BRI dengan sharing mencapai 33,21 persen dari seluruh protofolio pinjaman. Angka ini naik dibandingkan Maret 2018 lalu yang sebesar 33,13 persen.

“Apabila dirinci, kredit mikro tumbuh 13,17 persen yoy, kredit konsumer tumbuh 9,63 persen yoy, kredit ritel dan menengah tumbuh 13,47 persen yoy, serta kredit korporasi tumbuh 14,15 persen yoy,” kata Suprajarto pada penaparan kinerja BRI Triwulan I 2019, di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Disokong digitalisasi

Adapun terkait laba dan kinerja BRI di segmen mikro, Suprajarto mengatakan bahwa kedua hal itu ditopang oleh kesuksesan digitalisasi pada sektor bisnis. Contohnya aplikasi BRISPOT. 

Dengan aplikasi tersebut, proses pengajuan kredit mikro di Bank BRI jadi lebih cepat dan efisien karena paperless atau digital. Proses pengajuan dengan BRISPOT bisa selesai kurang dari satu hari. 

“Dalam proses pengajuan kredit, saat ini seluruh tenaga pemasar mikro BRI telah menggunakan BRISPOT. Hasilnya pun terbukti efektif karena proses lebih sangat cepat. Uji coba paling cepat yang kami lakukan 14 jam,” lanjut Suprajarto.

Untuk itu, Suprajarto berharap agar layanan aplikasi BRISPOT dapat digunakan dengan lancar di semua wilayah Indonesia.  

“Kadang ada masalah dikomunikasi di remote area. Namun, secara teknologi sudah terbukti,” imbuhnya.

Tak cuma digitalisasi, labaa dan kinerja bank BUMN ini naik di segmen mikro karena BRI  menjaga kualitas kredit yang disalurkan.

Perlu diketahui, perbaikan rasio kredit bermasalah (BPL) di Bank BRI hingga akhir Maret 2018 mencapai 2,41 persen, Angka ini lebih rendah dibanding NPL akhir Maret 2018 yang sebesar 2,46 persen.

Pada sisi lain, Bank BRI berhasil meningkatkan jangkauan NPL dari semula 174,81 persen menjadi 182,86 persen di akhir Maret 2018. Melalui akselerasi keterjangkauan pinjaman yang dilakukan ini, BRI pun mampu menjaga agar tetap prudent atau hemat.

Sebagai informasi, pada akhir Maret 2019, penyaluran kredit di Bank BRI sebesar Rp 855,47 triliun. Nilai ini tumbuh 12,91 persen dibandingkan pada akhir Maret 2018 yang mencapai Rp 757,68 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com