Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ini Sebab Pertumbuhan Ekonomi Makassar Lampaui Sulsel dan Nasional

Kompas.com - 25/04/2019, 07:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor


MAKASSAR, KOMPAS.com
– Selama 5 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Kota Makassar meningkat drastis. Bahkan, pertumbuhan ekonomi kota ini yang mencapai 8,23 persen mengalahkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Sulewesi yang ada di 7,07 persen.

"Waktu saya dan Wakil Wali Kota Syamsul Rizal menjabat pada 2014, saat itu pertumbuhan ekonomi Kota Makassar di angka 7,39 persen. Namun usai itu, setiap tahun pertumbuhan ekonomi terus membaik hingga mencapai 8,23 persen pada 2019," ucap Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, seperti dalam keterangan tertulisnya. 

Wali Kota Makassar yang akrab disapa Danny Pomanto itu sendiri mengatkan hal tersebut, saat rapat paripurna LKPJ Tahun Anggaran 2018 dan LKPJ AMJ Masa Jabatan 2014-2019 di Makassar beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Danny Pomanto mengatakan, pencapaian tersebut jelas membanggakan. Apalagi jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,15 persen, pertumbuhan ekonomi Makassar berada dalam posisi yang membanggakan.

"Meski begitu, tidak mudah menjaga pertumbuhan ekonomi secara konsisten untuk terus bergerak positif di tengah perlambatan ekonomi global dan regional yang terjadi belakangan ini,” katanya.

Atas pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjut Denny, jumlah uang yang beredar di Kota Makassar diproyeksikan sebesar Rp 160,76 trilun lebih. Hal ini sebagaimana nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2018.

"Dibandingkan tahun 2014 yang hanya Rp 100,39 trilun, jumlah uang yang beredar pada 2018 meningkat Rp 60 trilun atau meningkat 60,13 persen," ucap Danny.

"Naiknya PDRB Kota Makassar kemudian berimplikasi pada meningkatnya Pendapatan Per Kapita masyarakat Kota Makassar. Danny memproyeksikan pada Pendapatan Per Kapita masyarakat Makassar pada 2018 Rp108,04 juta lebih pertahun.

Proyeksi itu naik dari sebelumnya hanya Rp 70,24 juta lebih per tahun pada 2014 atau meningkat 53,81 persen.

Penyangga perekonomian Sulawesi Selatan

Lebih lanjut, Wali Kota Danny menyebutkan, berkat pertumbuhan eknomi yang tinggi, Kota Makassar kemudian menjadi penyangga utama perekonomian Sulawesi Selatan.

Tercatat kontribusi kota ini mencapai 34,17 persen atau lebih dari 1 per 3 dari ekonomi Sulawesi Selatan.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto usai Rapat Paripurna Penyampaian LKPJ tahun anggaran 2018 dan LKPJ akhir masa jabatan Walikota Makassar di gedung DPRD Makassar, Rabu (10/4/2019), Danny KOMPAS.com Wali Kota Makassar Danny Pomanto usai Rapat Paripurna Penyampaian LKPJ tahun anggaran 2018 dan LKPJ akhir masa jabatan Walikota Makassar di gedung DPRD Makassar, Rabu (10/4/2019), Danny
Sementara itu, pada lingkup Pulau Sulawesi, posisi Kota Makassar juga sangat sentral. Tercatat kontribusi ekonomi Makassar sebesar 25,37 persen atau 1 per 4 dari total ekonomi di Pulau Sulawesi.

Adapun dari sisi pengendalian inflasi Kota Makassar, Danny Pomanto mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama stakeholders terkait berhasil berperan aktif dalam menjaga kenaikan harga.

Hasilnya tingkat inflasi dapat diturunkan dari 8,51 persen pada 2014 menjadi terkendali di angka 3,48 persen pada 2018.

“Pencapaian ini menjadikan Kota Makassar sebagai salah satu peraih Kota Terbaik Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo," ucap Wali Kota Makasar.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com