Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Hal Ini Sebabkan Tesla Rugi Hampir Rp 10 Triliun

Kompas.com - 25/04/2019, 15:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tesla, pabrikan mobil listrik asal Amerika serikat mencatat rugi 702 juta dollar AS atau setara dengan Rp 9,9 triliun pada kuartal I-2019. Penghasilannya juga turun 37 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Menurut Karl Brauer, penerbit eksekutif di Kelley Blue Book dan Autotrader dikutip dari CNN, Kamis (25/4/2019), ada beberapa sebab Tesla bisa rugi hampir Rp 10 triliun.

"Pertama, kredit pajak federal sebesar 7.500 dollar AS dipotong setengah untuk kendaraan Tesla pada awal tahun," kata Karl Brauer.

Kemudian, merek-merek lain seperti Porsche, Audi, Mercedes, dan Hyundai semuanya memasuki pasar mobil listrik. Hal ini membuat Tesla mendapat kompetisi yang ketat sehingga permintaan mobil listrik menurun.

Baca juga: Tesla Laporkan Kerugian 702 Juta Dollar AS di Kuartal I-2019

"Kombinasi masalah ini menyebabkan penurunan tajam dalam penjualan dan pendapatan yang dialami Tesla di kuartal I-2019. Yang lebih meresahkan, kedua masalah ini belum hilang," kata Brauer.

Padahal sebelumnya, perusahaan yang berkode saham TSLA ini telah membukukan keuntungan back-to-back dalam dua kuartal sebelumnya. Kuartal terakhir, Tesla mencatat laba 139 juta dollar AS dari penjualan 7,2 miliar dollar AS.

Elon Musk, CEO Tesla membenarkan bahwa Tesla memang mengalami kerugian. Namun, dia percaya permintaan mobil listrik model ke-3 tetap kuat, terutama di pasar-pasar yang belum dia jamah.

"Kami juga memiliki banyak pasar (di luar negeri) di mana kami belum memanfaatkan permintaan, terutama untuk model 3," kata Musk.

Namun, Musk berharap, angka penjualan akan meningkat dan jauh lebih baik di kuartal II-2019 meskipun akan mengalami banyak sekali tantangan khususnya untuk pengiriman luar negeri.

"Tapi masalah-masalah itu harus segera diatasi agar masalah penjualan akan segera teratasi. Kami juga berharap uang tunai tumbuh dengan mantap dalam beberapa bulan mendatang," ucap Musk.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com