JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk mencetak pertumbuhan Iaba bersih sebesar 10,1 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 6,1 triliun. Sementara itu, laba yang dicetak pada periode yang sama tahun lalu p 5,5 triliun.
Pertumbuhan tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan operasional bank.
Adapun pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp 16,7 triliun. Angkanya tumbuh 13,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,7 triIiun.
Rinciannya yakni pendapatan bunga bersih meningkat 11,2 persen (yoy) menjadi Rp 12 triliun, sementara pendapatan operasional lainnya tumbuh 20,7 persen (yoy) menjadi Rp 4,7 triliun.
Baca juga: BCA Cetak Laba Rp 25,9 Triliun Sepanjang 2018
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, salah satu pendongkrak pertumbuhan itu adalah jumlah transaksi yang meningkat.
"Kami melihat adanya peningkatan jumlah transaksi sebesar 25,8 persen (yoy), terutama didukung pertumbuhan transaksi mobile banking dan internet banking," ujar Jahja dalam paparan kinerja BCA di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Sementara itu, Net Interest Income atau pendapatan bunga bersih tumbuh 11,2 persen menjadi Rp 12 triliun dan Non Interest Income alias pendapatan non bunga tumbuh 20,7 persen menjadi Rp 4,7 triliun.
Baca juga: BCA Resmi Akuisisi Bank Royal
Jahja menambahkan, rasio keuangan utama berada di level yang sehat. Adapun rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) masing-masing berada pada level 24,5 persen dan 81 persen.
Untuk dana pihak ketiga, tercatat tumbuh 7,9 persem menjadi Rp 629,6 triliun. BCA juga membukukan pertumbuhan dana giro dan tabungan (CASA) sebesar 7,2 persen (yoy) menjadi Rp 483,7 triliun.
Angkanya berkontribusi 76,8 persen terhadap total dana pihak ketiga. Adapun deposito naik 10,1 persen (yoy) menjadi Rp 145,9 triliun.
“Secara konsisten, kami mencermati dinamika bisnis. Posisi permodalan yang kuat, kecukupan likuiditas, dan kualitas kredit yang sehat merupakan faktor utama bagi pertumbuhan bisnis ke depannya," kata Jahja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.