Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alodokter, Konsultasi Kesehatan Via Online

Kompas.com - 25/04/2019, 20:47 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejauh ini permintaan masyarakat untuk layanan konsultasi kesehatan terbilang tinggi. Namun keberadaan rumah sakit umum milik pemerintah atau swasta, belum begitu maksimal menampung tingginya permintaan itu.

Meskipun demikian, kemajuan zaman dan perkembangan teknologi telah memberikan kemudahan bagi manusia. Termasuk hadirnya layanan kesehatan lewat online atau digital.

Sudah banyak layanan online atau platform kesehatan yang menyediakan jasa konsultasi hingga proteksi kesehatan. Salah satunya ialah Alodokter.

Head of Marketing Alodokter, Arian Vivaldi, mengatakan, aplikasi Alodokter sendiri sudah ada sejak 2014 lalu. Seiring perjalanan waktu, layanan ini terus berkembang dan menghadirkan fitur-fitur konsultasi.

Baca juga: Disuntik Modal 10 Juta Dollar AS, Startup Avnos Pindahkan Kantor ke Indonesia

Alodokter ialah aplikasi kesehatan berbasis di Indonesia yang menghubungkan pasien dengan dokter secara digital.

"Pertanyaan berbagai macam (bisa diajukan) menggunakan Alodokter, tapi ada beberapa yang (pertanyaan) intens," kata Arian kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Arian menjelaskan, hingga saat ini sudah ada 20 juta pengguna aktif Alodokter setiap bulannya. Dari sisi pengguna, rentang usianya sangat beragam atau bervariasi.

Ada kecenderungan, mereka yang menggunakan Alodokter khususnya fitur Chat Bersama Dokter adalah mereka para colon ibu dan ibu muda. Mereka intens bertanya terkait kesehatan kehamilan, kesehatan anak, dan lainnya.

"Di masa-masa (mereka) yang sudah berkeluarga. Hamil, anak masih bayi, nah itu kebanyakkan untuk bertanya. Ibu-ibu menjadi salah satu user base yang cukup siginifikasn, walaupun Alodoktor umum, cuma ada beberapa segnen yang dominan," ujarnya.

Dia mengatakan, dari beberapa fitur yang dihadirkan Alodokter pada aplikasi, Chat Bersama Dokter paling banyak digunakan. Usur atau pasien paling mencari informasi akurat langusng dari dokter.

"Makanya, fitur unik selling point kita itu di chat bersama dokternya. Walaupun ada kebutuhan booking, proteksi. Fitur aplisikasi ini tergantung kondisi si pasien sih," tuturnya.

Menurut dia, permintaan konsultasi di Indonesia terbilang tinggi. Layanan kesehatan belum maksimal mengakomodasi permintaan-permintaan itu. Meskipuan demikian, lanjut, Alodokter tidak mau menyalahkan pemerintah dan pihak lainnya yang terkait dalam hal ini. Akan tetapi lebih memposisikan untuk mendorong hadirnya layanan kesehatan baru.

"Kita bekerja sama dengan pemerintah bagaimana bikin lebih positif lagi pelayanan. Pemerintah lewat BPJS dan segala macam (program) sudah berkembang, kita bukan pingin memperbaiki pemerintah tapi kerja bareng, bersinergi untuk menyajikan akses kesehatan yang lebih akurat," tambahnya.

Sementara itu, Co-Founder Alodokter, Suci Arumsari, mengatakan, ide menghadirkan layanan berbasis digital ini bermula dari pengalamannya sendiri yang diagnosa mengalami penyakit genetik langka di bagian tulang belakang.

Selama empat tahun, Suci merasa bingung dan frustrasi mencari informasi dan dokter yang terkait penyakitnya. Bahkan, selama itu pulabtidak ada informasi akurat yang dapat ditemukan saat browsing online.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com