Jika Anda berinvestasi menggunakan dana kebutuhan pokok sehari-hari, otomatis kondisi keuangan Anda akan berada dalam posisi mengkhawatirkan. Oleh karena itu, harus ada dana khusus jika memang ingin berinvestasi, terutama investasi saham.
Sumber dana yang digunakan untuk berinvestasi sedikit banyak akan memengaruhi mental terhadap investasi masa depan. Padahal, tujuan berinvestasi tentunya untuk memperoleh keuntungan dan mempersiapkan keuangan di masa depan untuk lebih baik.
Jadi, jangan sampai Anda selalu dibayangi oleh kekhawatiran terhadap investasi yang sudah dilakukan. Sehingga Anda menjadi tidak bijak dalam berinvestasi.
3. Harus Tetap Tenang, Jangan Mudah Terbawa Arus
Investasi harus berdasarkan alasan yang masuk akal dan tepat, bukan berdasarkan spekulasi semata. Saat ini, banyak sekali startup yang menawarkan investasi dengan keuntungan yang menggiurkan.
Sebagai investor yang mendasarkan pada rasionalitas, tentunya tidak akan mudah terbawa arus oleh isu-isu yang beredar. Misalnya, tersebar rumor yang memengaruhi investasi saham, lalu ikut-ikutan menjual saham karena banyak orang berbondong-bondong telah menjual sahamnya.
Hal itulah yang menyebabkan investor mengalami kerugian yang tidak dapat ditoleransi lagi. Maka dari itu, tetaplah tenang dan jeli serta cerdas melihat situasi yang sedang berkembang agar jernih serta bijak dalam memutuskan untuk menjual atau mempertahankan lembar saham yang dimiliki.
4. Jangan Abai, Tentukan Batas Kerugian
Sebelum berinvestasi, Anda dapat menentukan batas risiko yang disesuaikan dengan kemampuan untuk menanggung risiko. Batasan ini biasanya dikenal dengan istilah stop loss.
Batasan ini digunakan untuk mencegah terjadinya kerugian besar yang tidak dapat ditoleransi. Umumnya batasan ini berkisar antara 5-10% dari nilai saham.
Batasan ini dapat digunakan sebagai tolok ukur ketika saham yang dimiliki diprediksi mengalami kerugian lebih dari batas yang ditetapkan. Jika demikian, leih baik saham tersebut segera dijual agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar.
5. Hati-Hati Menggunakan Strategi Averaging Down
Bagi yang terjun di investasi saham, tentu tidak asing lagi dengan istilah averaging down yang merupakan strategi untuk menambah portofolio investasi dengan membeli saham di saat harga sedang turun.
Harapannya, pada rentang waktu tertentu harga saham mengalami kenaikan dan dapat dijual saat harga cenderung meningkat. Strategi ini biasanya menjadi yang paling diandalkan oleh banyak investor.
Strategi ini bisa membawa investor mengalami kerugian maupun keuntungan yang cukup signifikan. Jika saham yang dibeli pada saat harga sedang turun dan beberapa waktu kemudian mengalami peningkatan harga, maka dapat dijual dan mendapatkan keuntungan.
Sebaliknya, jika harga saham tetap pada awal atau cenderung turun secara otomatis, apabila dijual maka investor akan mengalami kerugian. Jika ingin mendapatkan keuntungan dari strategi ini, Anda harus paham cara-cara permainannya.