Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Ini untuk Hindari Kerugian Saat Main Saham

Kompas.com - 29/04/2019, 10:53 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Jika Anda berinvestasi menggunakan dana kebutuhan pokok sehari-hari, otomatis kondisi keuangan Anda akan berada dalam posisi mengkhawatirkan. Oleh karena itu, harus ada dana khusus jika memang ingin berinvestasi, terutama investasi saham.

Sumber dana yang digunakan untuk berinvestasi sedikit banyak akan memengaruhi mental terhadap investasi masa depan. Padahal, tujuan berinvestasi tentunya untuk memperoleh keuntungan dan mempersiapkan keuangan di masa depan untuk lebih baik.

Jadi, jangan sampai Anda selalu dibayangi oleh kekhawatiran terhadap investasi yang sudah dilakukan. Sehingga Anda menjadi tidak bijak dalam berinvestasi.

3.  Harus Tetap Tenang, Jangan Mudah Terbawa Arus

Investasi harus berdasarkan alasan yang masuk akal dan tepat, bukan berdasarkan spekulasi semata. Saat ini, banyak sekali startup yang menawarkan investasi dengan keuntungan yang menggiurkan.

Sebagai investor yang mendasarkan pada rasionalitas, tentunya tidak akan mudah terbawa arus oleh isu-isu yang beredar. Misalnya, tersebar rumor yang memengaruhi investasi saham, lalu ikut-ikutan menjual saham karena banyak orang berbondong-bondong telah menjual sahamnya.

Hal itulah yang menyebabkan investor mengalami kerugian yang tidak dapat ditoleransi lagi. Maka dari itu, tetaplah tenang dan jeli serta cerdas melihat situasi yang sedang berkembang agar jernih serta bijak dalam memutuskan untuk menjual atau mempertahankan lembar saham yang dimiliki.

4. Jangan Abai, Tentukan Batas Kerugian

Sebelum berinvestasi, Anda dapat menentukan batas risiko yang disesuaikan dengan kemampuan untuk menanggung risiko. Batasan ini biasanya dikenal dengan istilah stop loss.
Batasan ini digunakan untuk mencegah terjadinya kerugian besar yang tidak dapat ditoleransi. Umumnya batasan ini berkisar antara 5-10% dari nilai saham.

Batasan ini dapat digunakan sebagai tolok ukur ketika saham yang dimiliki diprediksi mengalami kerugian lebih dari batas yang ditetapkan. Jika demikian, leih baik saham tersebut segera dijual agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar.

5. Hati-Hati Menggunakan Strategi Averaging Down

Bagi yang terjun di investasi saham, tentu tidak asing lagi dengan istilah averaging down yang merupakan strategi untuk menambah portofolio investasi dengan membeli saham di saat harga sedang turun.

Harapannya, pada rentang waktu tertentu harga saham mengalami kenaikan dan dapat dijual saat harga cenderung meningkat. Strategi ini biasanya menjadi yang paling diandalkan oleh banyak investor.

Strategi ini bisa membawa investor mengalami kerugian maupun keuntungan yang cukup signifikan. Jika saham yang dibeli pada saat harga sedang turun dan beberapa waktu kemudian mengalami peningkatan harga, maka dapat dijual dan mendapatkan keuntungan.

Sebaliknya, jika harga saham tetap pada awal atau cenderung turun secara otomatis, apabila dijual maka investor akan mengalami kerugian. Jika ingin mendapatkan keuntungan dari strategi ini, Anda harus paham cara-cara permainannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com