Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Durian asal Malaysia dan Thailand akan "Bertempur" di Pasar China

Kompas.com - 29/04/2019, 15:20 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber KONTAN,SCMP

JAKARTA, KOMPAS.com - China akan menjadi medan perang baru bagi Thailand dan Malaysia. Bukan perang senjata, namun memperebutkan pasar durian di negara tersebut.

Seperti diberitakan South China Morning Post, Senin (29/4/2019), saat ini hanya satu dari setiap 100 durian yang dijual di China berasal dari Malaysia. Namun negara tersebut memiliki misi untuk meningkatkan pangsa pasarnya dalam penjualan king of fruits tersebut di Tiongkok.

Malaysia dikabarkan akan mendapat izin untuk mengekspor durian beku utuh ke China dalam waktu beberapa bulan setelah perubahan kebijakan di Tiongkok. Untuk saat ini, China tidak mengizinkan impor durian utuh dari Malaysia. Namun masih dalam bentuk bubur beku.

Dan para pebisnis durian telah bersiap-siap untuk menghancurkan dominasi Thailand di negara tersebut.

Di sela-sela forum Belt and Road di Beijing, beberapa perusahaan yang berafiliasi dengan PLS Plantations Berhad asal Malaysia menggelar pameran produk-produk durian dengan teknologi baru dalam menanam buah yang baunya menyengat tersebut.

Festival Durian Malaysia bahkan digelar selama dua hari di sebuah hotel bintang lima di Beijing. Bahkan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyempatkan diri untuk menghadiri acara tersebut guna menunjukkan dukungannya terhadap upaya negara tersebut menembus pasar durian China.

“Durian Malaysia lebih mahal daripada durian Thailand. Tetapi sekarang ekonomi Tiongkok baik-baik saja. Orang China semakin kaya dan memiliki tuntutan yang lebih tinggi untuk apa yang mereka pakai, mobil apa yang mereka kendarai, dan makanan apa yang mereka makan,” kata Wan Mun-hoe, Direktur dari perusahaan asal Malaysia Newleaf Plantation Berhad.

Meski saat ini impor durian dari Malaysia masih terbatas, namun Agustus tahun lalu kedua pemerintah mencapai kesepakatan untuk mengizinkan ekspor durian beku utuh ke China,

Sejumlah pengusaha menyebut mereka berharap ekspor akan diizinkan pada akhir tahun ini, sehingga berpotensi menyebabkan lonjakan permintaan di China.

“Durian hanya tersedia di kota-kota besar Tiongkok. Ke depan, Malaysia akan mengembangkan perkebunan durian skala besar. Kami berharap kami dapat mengatasi permintaan pasar China, ”kata Wan.

Perusahaannya, yang menggambarkan durian Musang King yang terkenal di Malaysia sebagai "Hermes"-nya durian. Saat ini perusahaan tersebut memiliki 50 hektar lahan yang digunakan untuk menanam durian.

Dalam tiga tahun ke depan, perusahaannya akan memiliki lebih dari 1.000 hektar lahan yang disewakan untuk menanam durian.

Bahkan Newleaf Plantation Berhad telah mengembangkan apa yang disebutnya sebagai sistem pertanian cerdas. Bagaimana tidak, setiap pohon durian di lahannya akan memiliki kode QR.

Setelah memindai kode QR dengan perangkat, petani akan dapat melihat status kesehatan pohon, apakah sudah disiram dan telah diberi pupuk. Sistem mereka juga memiliki catatan umur, jenis, jumlah buah dan catatan panen dari setiap pohon.

“China membuka pasar untuk Malaysia dan negara kami mulai beralih ke pertanian perkebunan komersial. Itu sebabnya kami memperkenalkan manajemen pertanian cerdas," kata Wan.

Halaman:
Sumber KONTAN,SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com