Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I 2019, Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 790,5 Triliun

Kompas.com - 29/04/2019, 18:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (KOMPAS100: BMRI) melaporkan penyaluran kredit pada kuartal I 2029 tumbuh 12,4 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 790,5 triliun.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, pertumbuhan tersebut cukup menggembirakan. Sebab, angkanya masih di atas pertumbuhan industri perbankan.

"Pertumbuhannya lebih cepat dari laju industri perbankan yang per Februari 2019 hanya tumbuh sebesar 12,1 persen," kata Siddik dalam paparan kinerja di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Baca juga: Kuartal I 2019, Bank Mandiri Cetak Laba Rp 7,2 Triliun

Bank Mandiri juga memperbaiki kualitas kredit dengan penurunan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) dari 3,32 persen pada kuartal I 2018 menjadi 2,68 persen pada kuartal I 2019. Dengan demikian, perseoran memangkas alokasi biaya pencadangan perseroan menjadi Rp 2,8 triliun dari Rp 3,8 triliun dari periode sebelumnya tahun lalu, turun 28,1 persen.

Penurunan biaya tersebut merupakan cerminan progres perbaikan kualitas kredit, pelaksanaan collection yang efektif, serta kedisiplinan restrukturisasi kredit.

"Membaiknya rasio NPL Bank Mandiri tersebut disebabkan oleh adanya perbaikan kualitas kredit di hampir seluruh segmen bisnis dan penguatan manajemen risiko serta keberhasilan dalam melakukan shifting portfolio kredit," kata Siddik.

Baca juga: Andalkan Nasabah Payroll, Bank Mandiri Genjot Penyaluran Kredit Ritel

Siddik mengatakan, secara keseluruhan, tren penurunan ini mendorong Bank Mandiri semakin dekat dengan kisaran target NPL tahun ini sebesar 2,5-2,7 persen.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Hery Gunardi mengatakan, dari total penyaluran kredit perseroan, penyaluran kredit produktif tercatat sebesar Rp 522,6 triliun atau 76,3 persen dari portofolio kredit bank only. Rinciannya, kredit modal kerja sebesar Rp 295,8 triliun atau tumbuh 7 persen (yoy) serta kredit investasi mencapai Rp 226,7 triliun atau naik 13,6 persen.

Hery menambahkan, laju ekspansi perseroan itu ditopang oleh dua segmen utama, yakni Corporate dan Retail, terutama kredit mikro dan konsumer.

Baca juga: 2018, Bank Mandiri Kucurkan Rp 15,9 Triliun untuk Jalan Tol

Pada akhir Maret 2019, pembiayaan segmen korporasi mencapai Rp 301,9 triliun, tumbuh 17,9 persen, segmen mikro tumbuh 24,4 persen menjadi Rp 106,5 triliun, dan kredit konsumer tumbuh 9,2 persen menjadi Rp 87,2 triliun.

"Secara total (kredit) ini size-nya lumayan besar. Ini menunjukkan kinerja kredit Mandiri kembali back on track. Berada di tren yang sangat sehat dan positif," kata Hery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com