Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Gaji Kepala Negara Tertinggi di Dunia | Jam Kerja PNS Saat Ramadhan

Kompas.com - 30/04/2019, 06:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. 10 Kepala Negara dengan Gaji Tertinggi di Dunia, Siapa Saja?

Kekayaan dan gaya hidup para miliarder menjadi topik yang banyak disorot publik. Akan tetapi, bagaimana dengan gaji kepala negara?

Banyak yang tidak tahu tentang besaran gaji tahunan para kepala negara di dunia.

Nah, pemimpin negara manakah yang gajinya paling tinggi di seluruh dunia? Simak selengkapnya di sini

Baca juga: Ini Daftar Kekayaan Pemain Film Avangers:Endgame


2. Ini Jam Kerja Bagi PNS pada Bulan Ramadhan Ini

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi merilis aturan jam kerja bagi aparatur sipil negara ( ASN) selama bulan Ramadhan 1440 Hijriah atau 2019 ini.

Ketentuan itu ditetapkan dalam Surat Edaran Nomor 394 Tahun 2019 tertanggal 26 April 2019 yang ditandatangani oleh Menteri PAN RB Syafruddin.

Surat ini ditujukan kepada para menteri, Kapolri, Panglima TNI, hingga kepala daerah.

Dari jam berapa sampai jam berapa waktu kerja PNS selama bulan Ramadhan ini?

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Ini Aturan BKN mengenai Tata Cara Mutasi PNS


3. Perusahaan Sandiaga Catat Laba Bersih Rp 1,1 Triliun di Kuartal I 2019

Perusahaan milik calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun sepanjang kuartal pertama 2019.

Peningkatan laba bersih, meskipun belum direalisasikan, sebagian besar berasal dari naiknya harga saham PT Adaro Energy Tbk, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.

Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya, mengatakan, selama kuartal I 2019, keseluruhan portofolio Saratoga pulih secara cepat ketimbang kuartal terakhir.

Bagaimana Saratoga bisa meraup laba sebesar itu? Silakan baca di sini

Baca juga: Benarkah Saham Saratoga Anjlok Karena Sandiaga Kalah dalam Hitung Cepat?


4. Faisal Basri: Pak Jokowi Harus Punya Unit Khusus Membakar Lemak Penghambat Ekonomi

Ekonom senior Faisal Basri menyatakan, pemerintah perlu memberantas kelompok kepentingan yang memperlambat bagi perekonomian Indonesia.

“Kita berharap dilibas kelompok-kelompok kepentingan yang menyelubungi lemak perekonomian Indonesia. Ini yang membuat gerak ekonominya lamban. (Pertumbuhan ekonomi) Naik naik 0,1 0,2 nol koma gitu," ucap Faisal dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (27/4/2019).

"Seharusnya kita bisa tumbuh cepat kalau tubuh kita ramping. Pak jokowi harus punya unit khusus membakar lemak ini,” tambah dia.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Faisal Basri: Siapa Pun Pemenang Pilpres, Harga BBM dan Tarif Listrik akan Naik


5. Avengers: Endgame Raup Rp 16,8 Triliun Hanya Dalam Waktu 5 Hari

Seorang penumpang Lion Air dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Bandara Kualanamu, Medan dengan nomor penerbangan JT-911 protes melalui akun Facebooknya lantaran ketinggalan pesawat yang seharusnya dia tumpangi. Ini terjadi lantara sang penumpang cekcok dengan petugas bandara mengenai bagasi.

Esa Sinaga Mesha, sang penumpang tersebut, melakukan perjalanan dengan 3 orang dewasa, yaitu suami dan saudaranya serta kedua anaknya, salah satunya berusia 3,5 tahun.

Dia menjelaskan, ketika akan menaiki pesawat petugas bandara mempermasalahkan dua kantong plastik dan dua barang lain yang dia bawa.

Seperti apa respons Lion Air terhadap hal itu? Simak selengkapnya di sini

Baca juga: Pilot dan Karyawan Garuda Indonesia Bantah Akan Mogok Kerja

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com