Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Minta Naik Gaji

Kompas.com - 02/05/2019, 05:27 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Forbes

JAKARTA, KOMPAS.com - Meminta kenaikan gaji tak bisa hanya dilakukan dengan cara menemui bos Anda di ruangannya dan langsung mengatakan apa yang Anda inginkan. Jika itu cara yang Anda lakukan, bisa dipastikan akan mendapat penolakan.

Anda harus membuktikan kepada perusahaan mengapa Anda layak mendapatkan kenaikan gaji. Minta lah kenaikan gaji dengan cara yang sama seperti Anda mempersiapkan wawancara kerja.

Caranya, latih nada bicara Anda, ketahui nilai jual utama Anda, dan hindari ketiga kesalahan ini.

1. Tak memiliki nada bicara yang baik

Nada bicara Anda perlu menyoroti nilai yang dapat Anda bawa ke perusahaan. Itu harus berupa narasi yang menggambarkan nilai Anda, komitmen Anda, dan hasil yang Anda raih.

Kamu perlu menunjukkan kepada manajer bahwa Anda memiliki alasan yang bagus untuk meminta kenaikan gaji.

Prestasi dan komitmen Anda pada pekerjaan adalah dua nilai jual utama dalam meminta kenaikan gaji. Selain pencapaian saat ini, rencana Anda untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan di masa depan juga sama pentingnya.

Hal itu menunjukkan kepada manajer l bahwa Anda berkomitmen untuk tetap bersama perusahaan. Itu juga bisa menegaskan bahwa Anda bersedia untuk terus bekerja keras di perusahaan tersebut

2. Tak berbicara dengan fakta pendukung

Untuk membuktikan bahwa Anda layak menerima kenaikan gaji, Anda harus memiliki fakta yang mendukung. Angka-angka adalah ukuran yang kuat dan konkret dari kinerja Anda.

Jangan hanya berbicara tentang peningkatan penjualan, gunakan metrik khusus seperti persentase atau jumlah uang. Statistik adalah nilai jual yang kuat untuk alasan Anda layak mendapatkan kenaikan gaji.

Mulailah dengan membuat daftar pencapaian yang telah Anda hasilkan, lalu tambahkan metrik yang mendukungnya. Sangat penting untuk meluangkan waktu Anda pada langkah ini.

3. Meminta kenaikan gaji terlalu rendah

Lakukanlah riset sebelum memutuskan berapa kenaikan gaji yang Anda inginkan. Lihat situs seperti Glassdoor untuk menemukan informasi soal kisaran gaji yang pntas untuk pekerjaan Anda saat ini.

Jika Anda mendapatkan kenaikan gaji di masa lalu, Anda dapat menggunakannya sebagai titik referensi juga.

Ingatlah saat meminta kenaikan gaji, sering kali menghasilkan negosiasi, jadi mulailah dengan angka yang lebih tinggi. Hal tersebut memberikan Anda kesempatan agar mendapatkan kenaikan gaji yang sesuai.

Pastikan untuk meminta jumlah yang ditentukan, bukan kisaran. Ketika Anda memberikan kisaran, itu memberi manajer perekrutan gagasan tentang seberapa rendah Anda akan pergi, dan Anda kehilangan daya tawar.

Jika permintaan kenaikan gaji ditolak, Anda dapat mengajukan pertanyaan tindak lanjut untuk mengetahui alasannya. Tanyakan apa yang dapat Anda lakukan jika ingin mendapatkan kenaikan gaji di masa depan.

Bekerja sama lah dengan manajer Anda untuk membuat rencana pengembangan ke depannya, dan sering-seringlah berhubungan dengan mereka untuk memantau perkembangan Anda. Teruslah bekerja, dan Anda akan memiliki lebih banyak alasan untuk membuktikan mengapa Anda layak mendapatkan kenaikan gaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com