Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jazak Yus Afriansyah
Trainer

Author, Coach, Trainer.
Master of Technology Management.

10 Strategi Hoki di Era Disrupsi (artikel 2 dari 2)

Kompas.com - 02/05/2019, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Pada Artikel edisi sebelumnya kita sudah membahas bersama 5 Strategi Hoki pertama di Era Disrupsi, dimana 5 Strategi Hoki tersebut merupakan fundamental dari semua rencana aksi untuk mewujudkan Visi, setelah 5 Strategi Hoki pertama tersebut kita implementasikan, langkah berikutnya adalah kita mengaplikasikan 5 Strategi Hoki kedua.

(Baca: 10 Strategi Hoki di Era Disrupsi (artikel 1 dari 2))

5 Strategi Hoki kedua ini merupakan ikhtiar serta pilihan pintar tentang apa yang bisa digunakan untuk memastikan Anda dan organisasi yang dipimpin saat ini tetap Hoki serta melaju kencang melampaui Target Business meskipun kita terus dihadang aneka distraksi di era disrupsi.

Langsung saja kita menuju Strategi Hoki tersebut!

Strategi Keenam ialah Collaborative. Secara makna strategi ini berarti kita berkolaborasi. Strategi ini dirancang untuk mendorong kita untuk senantiasa berkolaborasi atau mengajak bekerjasama dengan beberapa pihak yang terkait dan yang terdampak untuk mencapai hasil yang terbaik, dan meminimalkan risiko.

Kolaborasi memiliki kemiripan makna dengan Strategi kelima yaitu Kooperatif. Yang membedakan adalah kooperatif biasanya terjadi kerjasama antara 2 entitas perusahaan yang berbeda. Sedangkan kolaborasi terjadi kerjasama didalam perusahaan yang sama, misalnya kolaborasi antara 2 divisi atau 2 departemen yang berbeda.

Namun pada kenyataannya banyak para praktisi bisnis menggunakan istilah kolaborasi untuk menjelaskan kerjasama strategis antara 2 korporasi yang berbeda di industri yang sama.

Pada kondisi yang hiperkompetitif di era globalisasi dan disrupsi seperti saat ini, pada akhirnya banyak para pengambil keputusan sadar bahwa berkompetisi di pasar yang sama menjadi tidak terlalu relevan lagi.

Mereka merasakan kompetisi tersebut membutuhkan banyak biaya atau pemborosan dan sedikit menghasilkan pertumbuhan profit dan terkadang menimbulkan risiko bangkrut.

Oleh sebab itu, ketimbang berkompetisi dan bertempur di pasar yang sama, maka akan lebih baik berkolaborasi atau bekerjasama dengan prinsip saling mendukung dan saling untung.

Sebagai contoh di dunia otomotif global, karena tekanan biaya dan persaingan yang sangat ketat beberapa perusahaan otomotif global memilih untuk berkolaborasi, seperti kolaborasi antara Nissan-Renault-Mitsubishi, dengan kolaborasi ini mereka sukses menekan biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas.

Beberapa brand mobil yang mereka produksi menggunakan platform yang sama, sehingga sangat menghemat biaya riset, biaya produksi bahkan biaya promosi.

Dalam konteks pengembangan diri, strategi ini bisa dilakukan dengan berkolaborasi dengan partner atau mitra untuk pertumbuhan karir Anda, mitra tersebut bisa dari dalam perusahaan misalnya atasan, rekan kerja, mentor atau coach.

Bisa juga dengan berkolaborasi dengan mitra dari luar perusahaan, misalnya dengan beberapa vendor pelatihan yang terpercaya atau dengan sahabat karib yang telah teruji kesuksesannya.

Kita teruskan ke Strategi Ketujuh yaitu Proaktif.

Proaktif yang bermakna mengantisipasi, bertindak lebih cepat sebelum ada dampak, atau memilih respon yang tepat merupakan strategi yang paling relevan dengan kondisi disrupsi. Hal ini disebabkan pada era disrupsi perubahan yang sangat cepat dan kompleks dengan frekuensi yang semakin cepat adalah sebuah keniscayaan yang tidak terhindarkan, semua perusahaan akan mengalami kondisi tersebut dan pasti terdampak.

Pada strategi yang ketujuh ini, kita wajib bergerak minimal sama cepatnya dengan perubahan yang terjadi, yang paling ideal adalah kita perlu bergerak lebih cepat dari perubahan yang akan terjadi atau dengan kata lain kita melakukan antisipasi dengan presisi.

Sebagaimana diskusi kita sebelumnya, semua strategi Hoki ini dirancang saling berkaitan. Artinya Anda dan Tim yang Anda pimpin bisa mengeksekusi strategi hoki yang ketujuh ini jika keenam strategi sebelumnya telah dan sedang Anda implementasikan, artinya strategi hoki ini bisa dilakukan secara berurutan atau bahkan secara simultan atau bersamaan.

Contohnya adalah reaksi cepat yang dilakukan oleh salah satu perusahaan produsen smart pPhone terbesar dari Tiongkok, untuk merespon perubahan yang sangat cepat dan penuh dengan ketidakpastian yaitu Perang Dagang antara Amerika Serikat dengan China.

Mmereka memutuskan untuk segera memindahkan basis produksinya ke Pulau Batam Indonesia.

Dengan keputusan yang antisipatif dan proaktif ini mereka terhindar dari perang tarif yang sangat merugikan dan disaat yang sama mereka bisa menembus pasar baru yang terkenal stabil dan selalu tumbuh, yaitu pasar ASEAN.

Lanjut kita kaji Strategi Kedelapan adalah Attractive, pada strategi ini, Anda dianjurkan untuk terus dan konsisten menghadirkan atau mengemas, dan menyampaikan produk atau jasa yang kita jual secara menarik, memikat dan menyenangkan.

Pada hakikatnya, strategi sangat erat kaitannya dengan Sales and Marketing Strategy artinya cara ini sangat cocok dan relevan diterjemahkan dan diimplementasikan oleh tim penjualan dan tim pemasaran.

Karena secara empiris, sebelum konsumen memutuskan untuk membeli atau memilih jasa atau produk yang kita jual, langkah pertama mereka harus tertarik atau minimal mereka memberikan perhatiannya atau attention, dan untuk membuat konsumen tertarik sangat logis kita mengemas dan men-deliver produk atau jasa tersebut dengan tampilan dan kemasan yang menarik dan unik.

Strategi kedelapan ini sangat berkaitan dengan strategi kesembilan, artinya kita tidak akan sanggup menghadirkan sesuatu yang menarik dan unik jika kita tidak mampu untuk kreatif dan inovatif, kita teruskan ke strategi kesembilan.

Strategi Kesembilan adalah Innovative and Creative. Strategi ini adalah tentang bagaimana kita senantiasa menemukan cara baru dan sesuatu yang baru dalam merespon kondisi yang dinamis, tidak perlu penjelasan panjang dan lebar tentang strategi yang kesembilan ini, karena kami yakin Anda semua sudah sangat paham dan tahu persis manfaat menjadi Kreatif dan Inovatif.

Strategi kesembilan merupakan strategi abadi, artinya sangat relevan pada kondisi apapun dan kapanpun. Karena pada hakikatnya, strategi ini adalah bagian dari Change Management yang senantiasa melekat pada setiap strategi perusahaan, hal ini bersesuaian dengan prinsip change is constant, sehingga sampai kapanpun kita membutuhkan Inovasi dan Kreatifitas.

Baru-baru ini salah satu perusahaan operator Taksi terbesar di Indonesia yaitu Blue Bird meluncurkan Inovasi dengan menghadirkan Taksi Mobil Listrik. Mereka berinovasi dalam kaitannya merespon trend perubahan mobil ramah lingkungan dengan emisi gas buang 0 persen dan inovasi ini langsung mendapatkan sambutan yang sangat positif dari semua pemangku kepentingan.

Saya yakin terobosan ini akan membuat posisi Blue Bird menjadi terdepan dan semakin hoki di industri tranportasi umum.

Kita tuntaskan kajian Hoki ini ke Strategi Kesepuluh yaitu Adaptive atau adaptasi. Secara makna adaptasi berarti kita sangat dianjurkan untuk mampu segera berubah menyesuaikan dengan kondisi kekinian yang dihadapi.

Pada strategi ini setiap korporasi yang ingin hoki, wajib hukumnya untuk senantiasa update dan upgrade kompetensi korporasi mereka, hal ini diperlukan karena dengan era disrupsi yang penuh dengan gangguan dan perubahan.

Kompetensi masa lalu sebagian atau bahkan semuanya menjadi tidak relevan lagi, oleh sebab itu pengembangan kompetensi baru yang terkini sangat diperlukan agar organisasi yang Anda pimpin percaya diri menghadapi aneka tantangan.

Pengembangan kompetensi korporasi baru dan terkini tersebut, ada kalanya memerlukan penyesuaian yang membutuhkan pengorbanan. Misalnya perubahan business model, perubahan struktur organisasi, perubahan ukuran organisasi dan lain sebagainya, inilah bentuk-bentuk adaptasi yang diperlukan.

Jika perusahaan sukses melaksanakan strategi yang kesepuluh ini itu artinya Anda dan Tim yang Anda pimpin saat ini telah memiliki Agility atau kelincahan yang bagus.

Agility ini oleh para ahli manajemen strategis dianggap sebagai salah satu kompetensi korporasi yang paling relevan pada era disrupsi, singkat kata dengan mampu beradaptasi kita akan lincah dengan lincah kita akan hoki.

Dalam rangka merespon perubahan yang sedang terjadi, Honda beradaptasi dengan menutup 2 pabrik yang memproduksi mesin konvesional di Eropa, 1 pabrik di Inggris, dan 1 lagi di Turki, penutupan kedua pabrik tersebut dilakukan karena Honda sedang dalam proses mempersiapkan diri untuk berfokus kepada Mobil Listrik.

Inilah contoh strategi Adaptive, sudah pasti penutupan kedua pabrik Honda tersebut menimbulkan kondisi tidak nyaman untuk beberapa saat. Namun ini diperlukan agar perusahaan tersebut tetap relevan dengan kondisi kekinian dan selamat di masa depan.

Demikian 10 Strategi Hoki di Era Disrupsi semoga kajian yang sederhana dan berdaya guna ini memberikan tambahan wawasan dan pencerahan bagi kita semua, dan terpenting dengan mengimplementasikan 10 Strategi Hoki tersebut akan meningkatkan kemungkinan kita lebih Hoki lagi di tahun ini.

Selamat Berbisnis dan Sukses Selalu untuk Anda semua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com