Kenapa Ekonomi Global Tiba-tiba Tampak Lebih Kuat?

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi di jantung Eropa tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan dan ini meningkatkan harapan bahwa kemerosotan global telah dihindari.

Melansir CNN, Kamis (2/5/2019), menurut data awal yang diterbitkan hari ini, pertumbuhan kuartal pertama di 19 negara yang menggunakan mata uang euro mencapai sekitar 0,4 persen dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Angka itu dua kali lipat tingkat yang dipublikasikan di kuartal terakhir 2018.

Kekuatan kinerja mengejutkan para ekonom, yang mengatakan itu dipicu oleh pengangguran yang lebih rendah, kenaikan upah, dan permintaan konsumen yang lebih kuat.

Hasilnya adalah bukti terbaru yang menunjukkan bahwa ekonomi terbesar di dunia berada dalam kondisi yang lebih baik daripada yang dikhawatirkan banyak analis.

China telah kehilangan momentum karena tindakan keras pemerintah pada pinjaman berisiko dan hambatan yang diberikan pada perang perdagangan AS. Beijing merespons dengan langkah-langkah stimulus termasuk pemotongan pajak bisnis, proyek infrastruktur, dan kebijakan moneter yang lebih longgar.

Ekonomi negara itu melampaui ekspektasi pada kuartal pertama dengan pertumbuhan 6,4 persen.

Ekonomi AS tumbuh pada tingkat yang lebih baik dari yang diharapkan sebesar 3,2 persen, berkat pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal yang lebih kuat, impor yang lebih rendah, dan inventaris bisnis.

Kemungkinan besar sampai akhir Oktober ini, Brexit yang diperkirakan bisa menghambat laju ekonomi Inggris dan membahayakan tetangganya, telah ditunda.

Ekonom Berenberg Bank, Florian Hense mengatakan, perkembangan menunjukkan bahwa 2019 kemungkinan besar ekonomi global tidak suram seperti yang diperkirakan beberapa orang.

"Selama beberapa minggu terakhir, ketegangan perdagangan AS-China telah mereda, berita dari China menunjukkan bahwa stimulus China mungkin sudah mulai bekerja dan risiko Brexit segera berkurang," kata Florian.