Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Nasib Nasabah Rabobank | Penjualan Apple Loyo

Kompas.com - 03/05/2019, 06:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang nasib nasabah Rabobank Indonesia menjadi berita populer di kanal Money Kompas.com, Kamis (2/5/2019). PT Bank Rabobank International Indonesia dalam suratnya kepada nasabah mengumumkan penghentian operasional  Rabobank Indonesia atas wewenang pemegang saham pengendali.

Selain itu, penjualan iPhone produksi Apple yang loyo juga menarik perhatian pembaca Money Kompas.com.

Berikut ini adalah 5 berita populer di kanal Money Kompas.com yang masih layak Anda simak pagi ini.

1. Rabobank Tutup Operasi, Bagaimana Nasib Nasabahnya?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mendengar keputusan PT Bank Rabobank International Indonesia yang akan menutup operasinya secara bertahap.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, pihaknya menghormati keputusan Rabobank yang akan menghentikan operasinya di Indonesia

"Keputusan dari korporasi kita hargai kalau memang ada pasti dia karena alasan-alasan bisnis," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Lantas bagaimana nasib para nasabah Rabobank? Baca di sini.

2. Penjualan Iphone Loyo Hingga 17 Persen, Apple Akan Pensiun?

Apple, perusahaan teknologi berkode AAPL mengatakan penjualannya merosot hingga 17 persen di kuartal I-2019. Turun 5 persen dari tahun sebelumnya menjadi 58 miliar dollar AS.

Selama bertahun-tahun, bisnis Apple berhasil menjual lebih banyak perangkat. Tapi awal tahun ini penjualan iPhone telah mengalami perlambatan di tengah perang dagang Cina.

CEO Apple Tim Cook mengatakan, kemungkinan terburuk yang terjadi adalah iPhone akan berakhir karena Apple melihat tanda-tanda kemajuan industri teknologi di China.

Apa benar Apple akan pensiun? Baca di sini.

3. Ini Kata OJK soal Laporan Garuda Indonesia yang Ditolak Komisarisnya

Laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau GIAA tahun 2018 menuai polemik karena menempatkan piutang menjadi pendapatan. Ini yang sebab dua komisarisnya, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria, menolak laporan keuangan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com