Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketatnya Standar Peternakan Sapi Perah Organik di Denmark

Kompas.com - 03/05/2019, 16:41 WIB
Lusia Kus Anna,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga jual susu yang tinggi dan keberpihakan pada metode  peternakan yang ramah lingkungan membuat banyak peternak sapi perah konvensional di Denmark beralih ke peternakan organik.

Di bandingkan dengan negara-negara lain, konsumsi bahan pangan organik di negara ini memang sangat tinggi. Hampir 80 persen penduduk Denmark memilih mengonsumsi bahan pangan organik, mulai dari sayuran, daging, hingga susu. 

Di Uni Eropa sekitar 3 persen susu yang dihasilkan peternak merupakan susu organik Permintaannya pun terus meningkat karena susu organik dipersepsikan lebih sehat dan aman oleh konsumen.

Bagi peternak, harga jual yang tinggi tentu menjadi daya tarik utama untuk mengubah peternakannya. Saat ini ada sekitar 300 peternak sapi perah organik di seluruh Denmark.

Baca juga: Teken Kesepakatan Baru, RI Bakal Kebanjiran Sapi Impor Australia?

Peternak Indonesia sedang mempelajari tentang pakan organik di sebuah peternakan di Denmark.KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Peternak Indonesia sedang mempelajari tentang pakan organik di sebuah peternakan di Denmark.
Peternakan organik di negara Skandinavia tersebut dirintis sejak tahun 1980-an dan akhirnya baru distandarkan oleh pemerintah sekitar tahun 1990-an.

Saat ini seluruh aturan tentang produk organik berada di bawah kementerian pangan dan lingkungan Denmark.

Menurut Laust Krejberg, pemilik peternakan organik di Denmark, selain regulasi dari pemerintah, para peternak juga harus mengikuti standar organik dari Uni Eropa.

“Standar dari Uni Eropa adalah yang paling basic.  Kualifikasi organik dari pemerintah Denmark lebih tinggi lagi, dan yang paling tinggi adalah Arlagarden, yaitu standar organik yang ditetapkan oleh koperasi peternak dan Arla Food, perusahaan yang membeli hasil peternakan organik kami,” kata Krejberg ketika menerima kunjungan peternak Indonesia di Denmark beberapa waktu lalu.

Peternakan organik milik Laust Krejberg di Denmark.KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Peternakan organik milik Laust Krejberg di Denmark.
Arlagarden  

Setidaknya ada beberapa persyaratan Arlagarden yang wajib dipatuhi peternak antara lain: produk tidak menggunakan pupuk buatan, bebas pestisida, dihasilkan dari ternak yang mengonsumsi pakan organik, standar kesejahteraan ternak, produk susu dihasilkan dari ternak yang tidak menerima injeksi hormon, serta sesuai dengan standar keamanan pangan.

Senior Director, Global Member Service Arlagarden, Torben Greve Himmelstru  mengatakan, sapi-sapi yang sejahtera dan sehat tentunya akan memproduksi susu berkualitas baik.

“Arlagarden menjadi acuan peternak untuk menghasilkan susu sapi terbaik serta menjaga lingkungan dan kesejahteraan ternak,” kata Himmeistru.

Sertifikasi susu organik dilakukan oleh pemerintah Denmark. Pemerintah akan melakukan inspeksi terhadap beberapa hal, mulai dari dokumen yang memuat  semua tindakan dan makanan yang diterima ternak, kondisi tanah tempat pakan ditumbuhkan, hingga kondisi ternak.

Bila persyaratan itu tidak bisa dipenuhi, peternak akan kehilangan status organiknya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com