Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antam Beberkan Capaian Positifnya di Triwulan I 2019

Kompas.com - 03/05/2019, 17:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com – Laporan keuangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada triwulan I tahun 2019 (1Q19) mencatatkan kinerja positif. Hal ini terjadi setelah perusahaan plat merah ini mencatatkan kenaikan jumlah penjualan.

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (3/5/2019) disebutkan bahwa total penjualan Antam pada 1Q19 Rp 6,22 triliun. Capaian ini tumbuh 9 persen dibandingkan penjualan pada Triwulan I Tahun 2018 (1Q18), yakni Rp 5,73 triliun.

“Dari jumlah itu, perusahaan mendapatkan laba kotor sebesar Rp1,03 triliun atau tumbuh 2 persen bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp1,02 triliun,” ujar Direktur Antam Arie Ariotedjo.

Adapun untuk Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) Antam pada 1Q19, Arie Ariotedjo mengatakan, mencapai Rp701,47 miliar.

“Perolehan EBITDA itu didukung dengan capaian produksi dan penjualan komoditas utama Antam yang positif serta pengelolaan biaya tunai yang baik di tengah kondisi volatilitas harga komoditas global,” ucapnya

Sementara itu, untuk laba usaha, Dirut Antam tersebut menjelaskan bahwa perusahaannya mendapatkan Rp304,73 miliar dan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp171,67 miliar.

Komoditas emas dan feronikel

Perlu diketahui, pada 1Q19, nilai penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp6,22 triliun dengan komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan perusahaan.

Total komoditas tersebut berkontribusi Rp3,94 triliun atau 63 persen dari total penjualan bersih Antam pada 1Q19.

Adapun untuk volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung di 1Q19, Arie Ariotedjo menyebutkan, jumlahnya sebesar 470 kg (15.110 t.oz). Sementara itu, volume penjualan emas Antam tercatat sebesar 6.517 kg (209,526 t.oz).

Sedangkan untuk komoditas feronikel, Arie Ariotedjo menjelaskan, Antam mencatatkan volume produksi feronikel 6.531 ton nikel dalam feronikel (TNi). Angka ini naik 7 persen dibandingkan capaian produksi pada 1Q18 sebesar 6.087 TNi.

“Volume penjualan feronikel Antam tercatat sebesar 7.122 TNi atau naik sebesar 33 [ersen dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu, yakni 5.363 TNi,” kata Arie.

Menurut Dirut Antam, peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun.

Ia mengatakan, pada semester II Tahun 2019 direncanakan kapasitas total produksi terpasang feronikel perusahaannya akan naik menjadi 40.500 TNi. Hal ini seiring dengan mulai berproduksinya pabrik feronikel Antam di Halmahera Timur.

Perlu diketahui, setelah emas, penjualan feronikel menjadi kontributor terbesar kedua dari total penjualan Antam. Nilai kontribusi komoditas ini mencapai Rp1,23 triliun atau 20 persen dari total penjualan 1Q19.

Komoditas nikel dan bauksit

Sementara itu, untuk komoditas bijih nikel, pada 1Q19, Antam mendapatkan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor Mineral Logam untuk penjualan ekspor bijih nikel kadar rendah ( kurang dari 1,7 Ni persen) sebesar 2,7 juta wet metric ton (wmt) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buat periode tahun 2019-2020.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com