KOMPAS.com - Happy cows produce more milk (sapi yang bahagia memproduksi lebih banyak susu). Tulisan tersebut terpampang di dinding kantor kecil sebuah peternakan sapi perah organik di Aarhus, kota kecil di Denmark.
Tidak sekadar slogan, sapi yang hidupnya bahagia itu secara ilmiah memang akan menghasilkan banyak susu yang bernutrisi.
Penelitian tahun 2013 yang dipublikasikan di Journal of Endocrinology menyebut, hormon kebahagiaan (serotonin) bisa meningkatkan kadar kalsium dalam susu sapi. Selain itu, produksi susunya juga bertambah.
Pemilik peternakan organik di Aarhus, Denmark, Laust Krejberg, juga sudah membuktikannya. Di lahan seluas 400 hektar ia memelihara 175 sapi perah dan 175 sapi anakan.
Baca juga: Peternak Sayangkan Industri Tak Wajib Serap Susu Segar Lokal
“Dibanding peternakan konvensional, peternakan organik memang menghasilkan susu 10 persen lebih sedikit, tapi nilai jualnya lebih tinggi karena harga produk organik terus merangkak naik,” kata Krejberg ketika menerima kunjungan kelompok peternak Indonesia.
Sapi perah organik merupakan sapi yang diberi pakan organik dan dilepas dari kandangnya. Di negeri empat musim seperti Denmark, biasanya sapi baru dilepas ketika cuaca hangat di musim panas.
Pakan sapi berasal dari rumput yang dihasilkan dari lahan yang bebas pestisida dan memiliki keragaman mikroorganisme tanah. Jenis rumput seperti itu, menurut Krajberg memiliki kadar protein tinggi.
Kondisi lahan rumput sangat diperhatikan dengan baik oleh peternak di Denmark. Krajberg pun rutin memberikan pupuk kandang untuk menyuburkan tanah. Apalagi iklim di negara ini hanya memungkinkan rumput tumbuh di musim semi dan musim panas.
Selain soal pakan, kesejahteraan ternak diperhatikan mulai dari kebersihan kandang, tempat rebahan sapi yang nyaman, hingga pemotongan kuku dua kali setahun oleh petugas bersertifikasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.