Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang Grasberg Tutup, Freeport Lanjut dengan "Underground Mine"

Kompas.com - 05/05/2019, 13:23 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

Sementara itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, penutupan paska tambang atau restorasi tambang Grasberg harus bekerja sama dengan Badan Geologi Kementerian ESDM. Supaya nantinya, di kemudian hari tidak terjadi masalah.

"Undang tim geoteknik dan barengan dengan tim Freeport, jika ada komplen itu ada konfirmasi dari pemerintah nantinya," ujarnya.

Adapun Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menambahkan, saat ini reklamasi dan stabilitasi lereng harus dilakukan Freeport.

"Biar bagaimana pun Freeport harus bertanggung jawab," katanya.

Baca juga: Luhut: Presiden Jokowi Tak Pernah Ada Deal Tertentu dengan Freeport

Makanya, Freeport diberikan waktu untuk bisa melakukan reklamasi dan geoteknik di lereng-lereng tambang agar tidak runtuh.

"Saya kira memang mudah saja, tanami pohon dan stabilitasi lereng," ujar dia.

Bambang juga meluruskan, bahwa produksi Freeport turun bukan karena BUMN masuk sebagai pemegang saham 51,2 persen, tetapi Freeport memang masuk masa transisi lantaran Grasberg akan ditutup dan masuk tambang bawah tanah.

"Nanti tahun 2022, produksinya akan naik lagi," kata dia.

Dalam laporan kinerja kuartal I-2019 yang dikeluarkan Freeport-McMoran Inc (FCX), produksi tembaga PTFI hanya sebanyak 145 juta pon, atau merosot 53,38 persen dari produksi kuartal I tahun lalu yang sebesar 311 juta pon.

Produksi emas PTFI melorot 72,77 persen menjadi 162.000 ounce dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 595.000 ounce.

Saat ini Indonesia melalui PT Inalum sudah menjadi pemegang saham mayoritas Freeport Indonesia sebesar 51,2 persen.  (Azis Husaini)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Tambang Grasberg tutup, masa depan Freeport dimulai lagi dari underground mine


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com