Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa: Boeing 737 Max Tak Diizinkan Terbang hingga Investigasi Rampung

Kompas.com - 08/05/2019, 09:35 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

NEW YORK, KOMPAS.com - Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA) tengah menjalankan investigasi paralel desain pesawat pabrikan Boeing jenis 737 Max.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (8/5/2019) mereka menyatakan, izin terbang pesawat jenis tersebut tidak akan diberikan hingga investigasi terhadap desain tersebut rampung.

"Penyelesaian investigasi desain pesawat secara independen oleh EASA merupakan syarat bagi EASA agar pesawat jenis tersebut bisa kembali beroperasi," ujar juru bicara EASA dalam keterangan tertulis.

Keputusan untuk melakukan investigasi tersendiri adalah hal biasa bagi regulator Eropa, namun hal ini menunjukkan adanya ketidakpercayaan di antara dua badan keselamatan terpenting di dunia.

Ketidakpercayaan muncul sebagai respon dari pernyataan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat terkait kecelakaan penerbangan Ethiopian Airlines dengan pesawat Boeing 737 Max.

EASA pun mengeluarkan instruksi kepada maskapai untuk mengandangkan pesawat lebih dahulu dari FAA, hal ini melanggar konvensi yang sebelumnya pernah dibuat.

"Status FAA sebagai pemimpin global yang tidak bisa dibantah berada dalam risiko," ujar seorang analis di Melius Research Carter Copeland.

"EASA telah menegaskan postur yang kuat dan independen meskipun ada tekanan dari operator Max di Eropa, namun dirinya bergerak perlahan untuk melakukan sertifikasi ulang terhadap Max," lanjut dia.

Adapun FAA saat ini tengah melakukan peninjauan teknis bersama dengan otoritas lain (Joint Authorities technical Review/JATR), yang terdiri dari delapan negara termasuk EASA, mengenai sertifikasi penerbangan dari Boeing 737 Max.

Waktu peninjauan tersebut diperkirakan akan memakan waktu tiga bulan dengan pertemuan awal yang diadakan di Seattle pekan lalu.

FAA pun telah mengumumkan akan dilaksanakannya pertemuan puncak dengan otoritas penerbangan di akhir bulan ini untuk membahas analisis keselamatan FAA terhadap armada pesawat tersebut.

Dalam pertemuan puncak dengan otoritas penerbangan, FAA disebut akan mengumumkan keputusan mengenai kemungkinan Max bisa kembali beroperasi.

“EASA berpartisipasi dalam tinjauan JATR yang sedang berlangsung, bersamaan dengan tinjauan desain independen yang dilakukan EASA, dengan berbagai tim ahli yang terlibat,” kata juru bicara EASA.

Sebagai catatan, seluruh pesawat pabrikan Boeing jenis 737 Max telah dikandangkan sejak Maret 2019 lalu, setelah kecelakaan yang terjadi pada Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 awak pesawat dan penumpang. Sementara lima bulan sebelumnya, sebanyak 189 orang tewas pada kecelakaan yang melibatkan jenis pesawat serupa milik maskapai Lion Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com