Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahun, Dana Kelolaan Reksa Dana Syariah Tumbuh 200 Persen Lebih

Kompas.com - 10/05/2019, 08:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menganggap perlu mendongkrak produk-produk reksa dana syariah di Indonesia. Deputi Direktur Pasar Modal Syariah OJK) Muhammad Thoriq mengatakan, dana kelolaan reksa dana syariah sebesar Rp 35,8 triliun.

Namun, angka tersebut masih jauh di bawah dana kelolaan reksa dana konvensional. Jika dibandingkan, kontribusi reksa dana syariah hanya 7 persen dari total industri.

Jumlah produknya pun masih sedikit, sekitar 134 produk. Namun, jika dibandingkan lima tahun lalu, terlihat peningkatan yang signifikan.

"Kelihatannya memang kecil, tapi lima tahun ke belakang reksa dana syariah angkanya baru Rp 10-11 triliun," ujar Thoriq di Jakarta, Kamis (10/5/2019).

Baca juga: Cukup Rp 10.000, Anda Bisa Punya Reksa Dana Syariah

Jika dipersentasekan, kenaikan dana kelolanya mencapai lebih dari 200 persen. Sementara itu, investor reksa dana syariah sekitar 102.000 dari sekitar hampir 1,3 juta investor reksa dana.

Padahal, Indonesia sebagai negara mayoritas muslim punya potensi besar untuk menggunakan instrumen syariah untuk berinvestasi. Sebanyak 87 persen populasi Indonesia memeluk agama Islam.

Namun, nilai kelolaan reksa dana syariah di Indonesia yang setara 2 miliar dollar AS masih kalah dibandingkan Malaysia sebesar 28,4 miliar dollar AS pada 2017.

"Kita ambil 50 persennya saja populasi muslim kita ke syariah, sudah besar pangsa syariahnya," kata Thoriq.

Baca juga: Mau Investasi? Ini Tempat Beli Reksa Dana ‘Online’

Untuk meningkatkan inklusi produk syariah, khususnya reksa dana, OJK telah mernacang roadmap pengembangan pasar uang syariah. Catanya dengan menciptakan pasar di mana terdpata permintaan dan produk yang disediakan.

"Kami ciptakan supply-demand lewat penguatan regulasi, sinergi. Kita koordinasi dengan stakeholder lainnya," tutur Thoriq.

Selain itu, OJK juga mengembangkan sumber daya manusia lebih baik. Riset OJK menunjukkan bahwa literasi masyarakat Indonesia mengenai industri syariah masih rendah. Tak hanya masyarakat biasa, tapi juga pelaku pasarnya.

"Yang terakhir, promosi. Karena kita ini punya produk bagus, tapi orang-orang enggak tahu," imbuh dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengenal Dewi Kam, Satu-satunya Wanita yang Masuk Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

Mengenal Dewi Kam, Satu-satunya Wanita yang Masuk Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

Whats New
Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut 'Hustle Culture'

Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut "Hustle Culture"

Whats New
Sambangi China, PLN Belajar Pengembangan Midstream Gas ke Wison Offshore & Marine

Sambangi China, PLN Belajar Pengembangan Midstream Gas ke Wison Offshore & Marine

Whats New
3 Cara Bangun Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

3 Cara Bangun Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

Whats New
Lokananta Sempat Terbengkalai, Kini Disulap jadi Sentra Musisi dan UMKM

Lokananta Sempat Terbengkalai, Kini Disulap jadi Sentra Musisi dan UMKM

Whats New
China Dihantui Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem

China Dihantui Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem

Whats New
Selama Sepekan Harga Emas Antam Naik Rp 10.000 Per Gram

Selama Sepekan Harga Emas Antam Naik Rp 10.000 Per Gram

Whats New
Profil Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar

Profil Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar

Whats New
Kompak Turun per 1 Juni, Simak Harga BBM Terbaru di Pertamina, Shell, Vivo, dan BPR AKR

Kompak Turun per 1 Juni, Simak Harga BBM Terbaru di Pertamina, Shell, Vivo, dan BPR AKR

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Bos Garuda Indonesia Buka Suara Soal Penerbangan Calon Jemaah Haji di Banjarmasin yang Tertunda

Bos Garuda Indonesia Buka Suara Soal Penerbangan Calon Jemaah Haji di Banjarmasin yang Tertunda

Whats New
Cara Beli Token Listrik via m-banking BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan BSI

Cara Beli Token Listrik via m-banking BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan BSI

Spend Smart
Lotte Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Lotte Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Catat, Pendaftaran Kartu Prakerja Bakal Buka 2 Minggu Sekali

Catat, Pendaftaran Kartu Prakerja Bakal Buka 2 Minggu Sekali

Whats New
Daftar Terbaru 10 Orang Terkaya di Indonesia pada 2023

Daftar Terbaru 10 Orang Terkaya di Indonesia pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+