Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azis Armand, CEO Indika Energy yang Sempat Ingin Jadi Ekonom

Kompas.com - 10/05/2019, 19:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - CEO Indika Energy (Kompas100: INDY) Azis Armand telah lebih dari 12 tahun menggeluti dunia energi, khususnya bisnis batubara. Siapa sangka, Azis ternyata dulu berambisi menjadi ekonom.

Ia menempuh pendidikan strata 1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1991. Ia melanjutkan jenjang pendidikan di University of Illinois in Urbana-Champaign, Amerika Serikat, pada 1995. Saat itu, ia mengambil jurusan Urban Planning yang cakupannya masih berkaitan dengan aktivitas ekonomi, tepatnya ke pengembangan kota.

Begitu lulus, ia sempat menjalani karir di bidang keuangan dan investasi selama hampir 10 tahun. Ia pernah bekerja sebagai Rating Manager di PT Pemeringkatan Efek Indonesia pada 1995-1997 dan rekanan di JP Morgan Chase pada 1997-2004.

Namun, di tengah jalan, Azis memilih pindah jalur dan mengubur cita-citanya sebagai ekonom. Ia lebih tertarik dengan sektor energi, yang mana pada saat itu tengah bermasalah.

Baca juga: Diversifikasi Bisnis, Indika Energy Lirik Energi Terbarukan

Sekitar 2004, terjadi defisit pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia. Azis merasa terpanggil untuk mendalami sektor tersebut, mencari akar masalahnya, dan mengatasinya.

“Defisit energi lagi besar sekali dan lagi hangat-hangatnya. Itu sih yang membuat saya tertarik,”kata Azis.

Di sisi lain, Azis menganggap sektor energi sudah menjadi kebutuhan utama manusia, di samping sandang dan pangan. Sebab, untuk memproduksi sandang dan papan pun butuh energi sebagai penggeraknya.

Ia pun tergerak untuk ikut serta dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Seiring waktu, Azis menganggap sektor energi kian menarik dengan berbagai macam tantangannya. Termasuk soal isu energi baru terbarukan.

“Sekarang perubahan komposisi sumber energi dengan renewable kan ada perubahan signifikan yang harus disikapi,” kata Azis.

Di masa-masa tersebut, Azis menjumpai rekannya, Agus Lasmono Sudwikatmono, CEO Indika Group. Agus merupakan anak dari Sudwikatmono, pendiri Indika Group. Azis pun mulai bertanya-tanya soal energi dan bagaimana jika bekerja di perusahaan multinasional. Akhirnya, Azis mulai bergabung dengan Indika Energy sebagai direktur pada Februari 2007.

Saat ini, ia juga memegang posiis penting di anak usaha Indika Energy, seperti Kideco, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. PT Indika Energy Trading, PT Zebra Cross Teknologi, PT Tripatra Multi Energi, dan juga menjadi CEO Yayasan Indika.

“Kegalauan” Azis soal Regenerasi

Berbagai capaian sepanjang jejang karir telah dinikmati pahit-manisnya oleh Azis. Namun, ada satu kegalauan yang saat ini masih menyita pikirannya, yakni soal regenerasi.

Azis menyadari dirinya dan tim tak selamanya menempati posisi ini. Bola kepemimpinan harus bergulir ke generasi berikutnya untuk meneruskan perjuangan mereka membangun bisnis batu bara ini.

“Kita mulai mikir, nanti siapa yang akan menggantikan. Yang penting bagi saya sekarang adalah bagaimana mencarikan adik-adik yang bisa menggantikan,”kata Azis.

Azis mengakui mengelola sektor energi, khususnya batu bara, bukan hal mudah. Banyak aspek yang harus dijaga dan strategi yang tepat untuk menghadapi fluktuasi pasar. Termasuk menentukan inovasi perusahaan ke depan.

“Yang jelas bagaimana kita jadi bagian dari perkembangan ekonomi Indonesia, apakah sektornya masih batu bara atau yang lainnya,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com