Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Pribadi Nasabah Juga Dijual Secara Online, Jumlahnya Jutaan...

Kompas.com - 13/05/2019, 12:08 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktik jual beli data pribadi nasabah tidak hanya dilakukan secara offline, namun juga dilakukan di pasar daring.

Berdasarkan investigasi Kompas, penjualan data itu ditemukan di aplikasi belanja online besar yakni Tokopedia dan Bukalapak.

Seperti dikutip dari Harian Kompas, Senin (13/5/2019), data pribadi diperoleh dari Toko RQ di Tokopedia.

Dari toko itu diperoleh 2 juta data nasabah bank, perusahaan, dan juga berbagai nomor ponsel yang dijual seharga Rp 250.000, atau sekitar Rp 0,1 untuk setiap data.

Baca juga: Data Pribadi Dijual Bebas, dari Gaji hingga Info Kemampuan Finansial

Masih menurut investigasi Kompas, saking banyaknya, tak sedikit nomor ponsel yang tercantum dalam data itu yang sudah tidak aktif.

Dari 10-15 nomor ponsel yang dihubungi, hanya 1-2 nomor yang aktif.

Selain itu Kompas juga menemukan praktik penjualan data pribadi di Bukalapak, yakni lapak milik AH.

Bahkan ditemukan juga beberapa data yang dijual di Toko RQ juga dijual di lapak milik AH.

Lapak AH menawarkan 140.593 data nasabah perbankan seharga Rp 100.000, atau Rp 0,7 per data pada 9 Maret 2019.

Data itu terbagi atas 75.824 data nasabah deposito, dan 64.769 data nasabah kartu kredit.

Kompas menemukan data nasabah kartu kredit itu sama persis seperti ditemukan di Toko RQ. Pada 24 Maret, harga data pribadi di lapak AH itu dinaikkan menjadi Rp 145.000.

Ahli ekonomi keuangan IPMI International Business School, Roy Sembel mengatakan, data merupakan hal bernilai saat ini karena bisa menghadirkan keuntungan.

Data pribadi oleh setiap institusi jasa keuangan kata dia, harus melalui persetujuan pemilik data.

"Jika sampai data (pribadi) itu diperjualbelikan (dan apalagi tanpa persetujuan nasabah), maka itu tergolong black (pasar gelap),” jelasnya.

Disarikan dari pemberitaan Harian Kompas, 13 Mei 2019, dengan judul  Data Pribadi Dijual Bebas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com