Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Disrupsi, Begini Cara Bank Mandiri Hadapi Digital Banking?

Kompas.com - 13/05/2019, 15:11 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini perkembangan teknologi telah banyak membawa perubahan dan membantu manusia. Bahkan kini sebagian besar pekerjaan sudah diambil alih teknologi, termasuk di ranah perbankan.

Menurut Direktur TI dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans, kemajuan dan perkembangan teknologi digital telah mendisrupsi banyak hal. Termasuk talent-talen di Bank Mandiri, ada yang hilang dan bertambah.

"Ini menarik. Jadi banyak talent-talent baru sebelumnya tidak dibutuhkan, sekarang dibutuhkan," ungkapnya di temui di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (13/5/2019).

Rico menuturkan, ada salah posisi yang sebelumnya tidak diperlukan di perusahaannya sekitar lima atau enam tahun lalu namun kini sudah ada dan dibutuhkan. Sehingga, dari sisi automasi dan digitalisasi harus dipersiapkan dengan baik untuk mengikuti kemajuan digitalisasi.

"Jadi Bank Mandiri sendiri sudah melakukan berbagai persiapan. Kita melakukan yang namanya unlearn dan relearn, meraka melakukan retrainning untuk persiapan baru. Contoh dari sisi operasional banyak sekali hal-hal yang nantinya didigitalisasi sedimikian rupa. Sehingga tidak membutuhkan orang lagi," paparnya.

Dia menilai, seiring perkembangan zaman dan teknologi kini di beberapa bagian perbankan sudah tidak lagi membutuhkan orang-orang menjalankan operasional sebuah proses. Tapi sudah mengarahkan kepada mereka yang punya kemampuan dan kapasitas memdesain proses itu sendiri.

"Ini membutuhkan skill dan kemampuan yang berbeda. Jadi dari beberapa orang kita melakukan indetifikasi, perlu di-tranning apa, kebutuhannya seperti apa, supaya mereka bisa menjadi talen-talent masa depan. Ini bagian penting dari transpormasi kita, dari sisi SDM," lanjutanya.S

Pembenahan Network

Selaindari sisi SDM, Bank Mandiri juga akan melakukan pembenahan di beberapa bagian lainnya, termasuk network dan server. Bahkan mereka menginvestasikan sekitar Rp 2,4 triliun untuk ini.

"Komposisinya sekitar Rp500-Rp600 miliar itu untuk digital ritel banking," kata Senior Vice President IT Strategy & Architecture Bank Mandiri Johannes Kolibonso terpisah.

Johannes menjelaskan, selain digital ritel banking, dana tersebut juga diperuntukkan untuk pembenahan infrastruktur pendukung lainnya. Seperti network dan server.

"Network dan server kita yang perlu peremajaan dan peningkatan kapasitas," sebut Johannes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

Whats New
Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com