Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Impor Daging hingga Sepatu Lari Meningkat

Kompas.com - 15/05/2019, 14:32 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja impor Indonesia pada Maret 2019 memburuk jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, nilai impor pada Maret 2019 tercatat sebesar 15,10 miliar dollar AS atau naik 12,25 persen dibanding Maret 2019.

Peningkatan impor terjadi baik untuk impor migas (46,99 persen) maupun non migas (7,88 persen).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, peningkatan nilai impor dipengaruhi oleh faktor musiman menjelang Lebaran di mana kebutuhan akan barang konsumsi dan barang modal biasanya meningkat.

"Mendekati Lebaran jadi biasanya impor mengalami peningkatan. Meskipun nilai total impor April 2019 dibandingkan April 2018," ujar Suhariyanto di Jakarta, Rabu (15/5/2019).

Baca juga: Bahan Baku Baju Muslim Masih Impor, Apa Alasannya?

Suhariyanto mengatakan, memasuki Ramadhan memang terdapat beberapa komoditas yang meningkat nilainya untuk memenuhi permintaan konsumsi selama Ramadhan dan Lebaran.

BPS mencatatkan, pada April 2019 terdapat peningkatan barang konsumsi sebesar 24,12 persen menjadi 1,42 miliar dollar AS. Sementara untuk bahan baku/ penolong meningkat 12,09 persen jadi 11,3 miliar dollar AS dan barang modal meningkat 6,78 persen jadi 2,34 miliar dollar AS.

"Berbagai barang konsumsi yang dibutuhkan dan cukup besar peningkatannya adalah daging frozen, boneless animal frozen dari India dan Amerika Serikat, kemudian apel segar, juga buah pir. Barang konsumsi lainnya yang tergolong meningkat adalah running and athletic shoes," ujar Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com