BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Polytron

Ikuti Langkah Ini Agar Belanja Kebutuhan Lebaran Tak Terganggu

Kompas.com - 15/05/2019, 16:00 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mendapati pengeluaran membengkak, Dita (34), seorang ibu rumah tangga di Jakarta dihinggapi perasaan resah. Padahal bulan Ramadhan baru berjalan setengahnya.

Karena hal ini, Dita harus putar otak mengelola keuangan yang tersisa mengingat kebutuhan lebaran juga tidak sedikit dan menanti untuk dipenuhi.

“Saya kaget pengeluaran bisa membengkak begini, padahal bulan Ramadhan masih panjang,” ujar Dita.

Meski Ramadhan merupakan momen untuk menahan hawa nafsu, nyatanya tidak jarang banyak orang yang justru mendapati pengeluarannya membengkak, jauh melebihi bulan-bulan biasanya.

Diwartakan Kompas.com (08/05/2019), perencana keuangan Pandji Harsanto menyarankan untuk cermat saat berbelanja di bulan Ramadhan agar tidak boros. Berikut di antaranya:

Hindari lapar mata

Langkah pertama adalah dengan menghindari berbelanja saat lapar. Sebab, di kala perut lapar, seseorang biasanya akan kalap dalam berbelanja dengan membeli makanan sebanyak mungkin.

Peristiwa ini karib disebut dengan "lapar mata”, sehingga pada akhirnya tubuh hanya butuh sedikit makanan yang dibeli saat berbuka puasa.

Batasi berbuka puasa di luar rumah

Sikap selektif amat dibutuhkan saat ajakan berbuka puasa bersama silih berganti hadir. Sebab dengan membatasi berbuka puasa di luar rumah, Anda bisa menekan pengeluaran yang notabene biaya untuk berbuka di restoran jauh lebih mahal.

Sebaiknya siapkan sendiri menu berbuka di rumah, terlebih jika Anda pandai memasak. Anda bisa berkreasi membuat makanan unik yang bukan hanya enak, akan tetapi memiliki kandungan gizi seimbang demi kebaikan tubuh saat menjalani puasa dihari berikutnya.

Buat daftar menu

Agar tidak boros, Anda juga dapat membuat daftar menu makanan yang akan dikonsumsi secara berjangka, baik itu menu sahur maupun menu berbuka.

Daftar ini akan membuat Anda fokus dan terencana saat berbelanja kebutuhan selama puasa. Alhasil pengeluaran yang tidak perlu dapat di minimalisir.
 
Bijak dalam menggunakan peralatan elektronik

Terjadinya peningkatan aktivitas selama bulan Ramadhan di rumah berdampak pada penggunaan peralatan elektronik.
 
Peralatan elektronik, seperti TV, lampu, rice cooker, mesin cuci, food warmer, dan sebagainya digunakan melebihi dari bulan biasanya. Sebut saja digunakan saat sahur.

Maka tak heran, banyak keluarga di Indonesia mendapati tagihan listrik membengkak selama menjalani bulan Ramadhan.

Untuk itu disarankan bijak dalam menggunakan peralatan elektronik agar tagihan tidak membengkak. Namun jika kesulitan, pilihlah produk elektronik yang hemat daya.

Seperti mesin cuci Primadona Samba dari Polytron. Mesin cuci dua tabung ini dilengkapi dengan teknologi “Magic Gear” yang di desain khusus untuk menghasilkan tenaga putaran maksimal dengan daya listrik lebih hemat hingga 30 persen.

Berkat teknologi itu mencuci pakaian pun jadi lebih hemat, hanya Rp 400,- per kilogram (termasuk biaya listrik, air, dan detergen).
 
Dengan biaya seperti itu, pengeluaran dapat ditekan dan dapat digunakan untuk berbelanja kebutuhan lebaran.

Tak hanya hemat, berkat mesin cuci Polytron Primadona Samba, mencuci pun menjadi lebih praktis dan hasil cucian bersih sempurna dengan fitur water selector.

Waspadai godaan kartu kredit

Menilik fungsinya, kartu kredit merupakan alat pembayaran yang memberikan kemudahan bagi penggunanya.
 
Namun terkadang banyak yang terlena berkat kemudahan pembayaran yang ditawarkan, sehingga mengakibatkan pengeluaran membengkak.

Namun jika Anda memang ingin berbelanja lebih pada saat Ramadhan, perencana keuangan menyarankan untuk menabung terlebih dahulu pada bulan-bulan sebelumnya.
 
Dengan mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan saat bulan puasa, maka Anda akan terhindar menggunakan utang dari kartu kredit.


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com