Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia Catat Penjualan 2,95 Juta Ton di Kuartal I 2019

Kompas.com - 15/05/2019, 19:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk Indonesia Grup membukukan penjualan pupuk mencapai 2,95 juta ton sepanjang kuartal I 2019. Angka tersebut setara 94,8 persen dari target penjualan sebesar 3,11 juta ton untuk kuartal tersebut.

Capaian tersebut terdiri dari penjualan 2.347.056 ton pupuk subsidi, serta penjualan pupuk non subsidi dalam negeri sebanyak 399.276 ton dan luar negeri sebanyak 206.817 ton.    

"Penjualan produk pupuk perseroan didominasi oleh penjualan pupuk bersubsidi," kata  Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana dalam keterangannya, Rabu (15/5/2019).

Wijaya menuturkan, apabila dilihat berdasarkan jenis produknya, pupuk yang paling mendominasi penjualan yakni pupuk jenis urea. Penjualan pupuk urea bersubsidi mencapai 1 juta ton dan 538.737 ton urea komersil.

Baca juga: Produktivitas Tanaman Pangan Didorong dengan Pupuk Berimbang

Kemudian disusul oleh jenis SP-36, ZA, NPK dan lainnya.

“Stok pupuk urea juga diproritaskan untuk memenuhi kebutuhan subsidi di beberapa wilayah yang biasanya akan mengalami peningkatan di musim tanam," imbuh Wijaya.

Bahkan, tambah Wijaya, untuk penjualan pupuk ke luar negeri pun didominasi oleh jenis urea. Sampai dengan Maret 2019 ekspor Pupuk Indonesia Grup untuk jenis urea telah mencapai 175.970 ton.

"Secara total, ekspor kami telah mencapai 206.817 ton hingga Maret dengan jenis Urea, ZA dan NPK," jelasnya.

Sepanjang tahun ini, Pupuk Indonesia Grup sendiri menargetkan penjualan pupuk pada sector Subsidi dan Nonsubsidi sebesar 13,02 juta ton.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com