Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan, Pengusaha Busana Mislim Kantongi Omzet Berlipat

Kompas.com - 16/05/2019, 09:27 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramadan telah tiba, waktunya pengusaha busana muslim kerja lembur untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen. Mereka mengantongi omzet berlipat selama bulan puasa.

Bak tradisi, masyarakat tanah air selalu menggunakan baju baru saat hari raya Idul Fitri. Mereka akan mulai berburu baju baru sejak awal bulan Ramadan.

Momen ini jadi waktu yang ditunggu-tunggu para pengusaha busana muslim. Karena, mereka berpotensi mengantongi omzet berlipat seiring tingginya permintaan konsumen.

Rika Siti Nur Hidayah, pemilik Hijab Store mengamini hal tersebut. Dia mengaku sejak awal puasa permintaan konsumen meningkat dua kali lipat dari bulan biasanya.

Dia memprediksikan permintaan konsumen bakal naik terus sampai empat kali lipat sampai menjelang Lebaran. "Biasanya puncak belanja konsumen dimulai pada minggu kedua puasa," katanya beberapa waktu lalu.

Untuk memenuhi permintaan konsumen, Rika telah menaikkan jumlah produksinya menjadi 25.000 pieces sejak April lalu. Asal tahu saja, saat bulan biasa dia hanya memproduksi sekitar 20.000 pieces per bulan.

Kebanyakan konsumen berbelanja kerudung dan baju kokoh. Namun, tidak sedikit pula pelanggan yang membeli baju gamis dan mukena.

Urusan harga Rika mematok harga bervariasi, mulai dari Rp 17.000 sampai Rp 165.000 per pieces.

Nindi Hanjarsari, tim kreatif Hijab Alila mengaku sudah mengalami peningkatan penjualan sejak bulan lalu. Dia mengaku selama bulan April 2019 total penjualannya meningkat 50% dari bulan biasanya.

"Kami prediksikan penjualan bisa naik sampai 100-200 persen saat pertengahan bulan Ramadan," katanya.

Nindi mengaku sudah menambah jumlah produksi sejak tiga bulan lalu, untuk memenuhi pemintaan pelanggan. Sayang, dia enggan menyebutkan total produk busana muslim nya.

Untuk harganya, Hijab Alila mematok nya bervariasi mulai dari Rp 100.000 - Rp 550.000 per pieces.

Adu gimik 

Bukan perkara mudah bagi pengusaha busana muslim untuk meraih omzet tinggi. Mereka harus memasang gimik untuk menarik perhatian konsumen.

Seperti Rika yang memberikan potongan harga 10 persen untuk pembelian minimal Rp 150.000. Gimik lainnya adalah dia memberikan gratis satu hijab untuk pembelian minimal Rp 300.000

Adapun Nindi memberikan diskon 10-20 persen untuk setiap pembelian produk Hijab Alila tanpa pembelian minimal.

Di sisi lain, mereka mengeluhkan tingginya harga bahan baku. "Harga kain naik sampai 20 persen dari bulan lalu," katanya. Menurutnya, kenaikan harga kain dipicu oleh kelangkaan barang di pasaran.

Namun, dia enggan menaikkan harga jual karena tidak ingin kehilangan pelanggan. Alhasil, Rika harus rela mengantongi untung tipis. Sayang, dia enggan menyebutkan total keuntungannya. (Tri Sulistiowati)

 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pengusaha busana muslim kantongi omzet berlipat memasuki Ramadan ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com