Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Harga Tiket Pesawat, Ini Kata Operator Bandara

Kompas.com - 16/05/2019, 21:48 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, turunnya tarif batas atas pesawat tak mempengaruhi kegiatan operasional maupun investasi di bandara milik AP II.

Dia mengatakan, saat ini industri transportasi udara tetap tumbuh meski agak melambat akibat dinamika tersebut.

"Dengan tegas saya katakan tidak ada pengaruhnya ke operasional dan investasi. Kami tidak mengurangi biaya capex. Itu indikasi kita melihat bahwa industri ini masih sangat bertumbuh," ujar Awaluddin di Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Awaluddin mengatakan, pihaknya juga tak akan menghentikan investasi karena bisa berdampak pada kinerja operator bandara ini. AP II belajar dari pengalaman 5 tahun lalu, di mana mereka menghadapi suatu situasi yang membuat kebijakan investasi harus direm. Ternyata, strategi mereka salah dan menimbulkan risiko lebih besar.

Baca juga: Kemenhub: Tak Perlu Persetujuan INACA untuk Menurunkan Tarif Batas Atas Tiket Pesawat

"Itu dampak ya cukup panjang yang di berisiko terjadinya penurunan level of safety di beberapa bandara. Kami tak mau itu terulang lagi," kata Awaluddin.

Sementara itu, Awaluddin tak menampik turunnya tarif batas atas pesawat akan berdampak pada operasional bandara-bandara AP II. Terutama bagi maskapai penerbangan yang harus mencari metodologi baru untuk menekan cost.

"Dampaknya berapa besar? Saya rasa pada satu titik tertentu akan terjadi satu keseimbangan baru," kata dia.

Meski begitu, cost untuk komponen operasional bandara yang dikeluarkan maskapai hanya sedikit, sekitar 4-5 persen. Kebanyakan pengeluaran mereka adalah untuk leasing, avtur, perawatan, sparepart, dan material pesawat. Terkait hal ini, kata Awaluddin, AP II diminta untuk memberikan insentif untuk meringankan maskapai-maskapai tersebut.

"Kita diminta berkontribusi bagaimana nanti setelah pemerintah tetapkan tarif batas atas. Nanti akan kita evaluasi," kata Awaluddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com