Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Minta Daerah Jaga Baik Bantuan Alsintan

Kompas.com - 17/05/2019, 09:32 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Empat alat simulator ekskavator yang merupakan alat mesin pertanian (alsintan) program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) hilang dicuri.

Peristiwa pencurian tersebut terjadi di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimanan Selatan (Kalsel).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengungkapkan, alat simulator yang dicuri dari ekskavator tersebut harganya sekitar Rp 220 juta per unit. Jika 4 unit yang hilang, maka kerugian negara mencapai Rp 880 juta.

“Hampir Rp 1 miliar. Pencurinya paham betul kalau alat itu harganya mahal," ungkap Sarwo di Bandar Lampung, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Sarwo menambahkan, akibat kejadian tersebut program Serasi menjadi terhambat.

"Sementara yang paling rugi justru daerah itu sendiri karena ekskavator mangkrak dan program tidak berjalan,” tambahnya.

Terkait peristiwa tersebut, Kementan meminta pemeritah daerah (Pemda) serius menjaga alsintan bantuan dari pemerintah pusat. Khususnya ekskavator yang diperuntukkan mempercepat pengerjaan fisik program Serasi.

Untuk menghindari aksi pencurian kembali, Sarwo Edhy meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung bertanggung jawab menjaga ekskavator yang dimiliki.

“Khusus ekskavator kami memang meminta dinas provinsi yang mengelolanya, agar bisa digunakan di berbagai kabupaten. Sebab itu kami minta Dinas Provinsi serius menjaganya. Bila perlu bayar orang penjaga,” tegasnya.

Salurkan 69 ekskavator

Demi optimalisasi lahan rawa lebak dan pasang surut agar bisa menjadi lahan sawah produktif, pemerintah telah menggelontorkan dana untuk bantuan pengadaan alsintan, khususnya ekskavator ini.

Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan, Kementan telah menyalurkan bantuan ekskavator sebanyak 69 unit.

Berdasarkan pantauan, bantuan tersebut bekerja optimal untuk pengerukan saluran irigasi yang mengalami pendangkalan, pembuatan jalan usaha tani dan optimasi lahan rawa lebak dan lahan rawa pasang surut.

“Pemantauan ini sesuai arahan menteri. Alsintan dan ekskavator harus bekerja optimal sehingga lahan rawa menjadi lahan sawah produktif,” ungkapnya.

Dengan demikian, lanjutnya, produksi pangan khususnya beras dan kesejahteraan petani meningkat. Bahkan, dari lahan rawa Indonesia bisa mencukupi pangan dunia.

Dia menyebutkan, pemberian bantuan alsintan seperti ekskavator dan traktor adalah untuk mendukung pembangunan pertanian, khususnya indeks mekanisasi dalam mempercepat pengolahan lahan, penanaman dan panen.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com