Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Nasib Pedagang Kurma Tahun Ini

Kompas.com - 19/05/2019, 10:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramadhan sudah hampir separuh bulan, nasib para pedagang kurma ternyata masih sama dengan tahun-tahun lalu. Mereka mengantongi omzet berlipat.

Nah, sebagian dari pedagang sudah mulai menambah stok kurma untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen.

Buah kurma jadi buruan masyarakat di kala bulan puasa. Mereka membeli kurma untuk dijadikan takjil buka puasa. Fenomena ini membawa berkah untuk para pedagang kurma. Mereka dapat mengantongi omzet berlipat seiring naiknya jumlah penjualan kurma.

Baca juga: Jelang Puasa, Impor Kurma Hingga Pakaian Jadi Meningkat

Rosalia Afin, pedagang kurma asal Jakarta mengamini hal tersebut. Dia mengaku penjualannya sudah meningkat sekitar 100-200 persen sejak bulan lalu.

Menurut dia, penjualan masih bisa naik terus sampai 300 persen menjelang Lebaran. Maklum saja, minggu kedua puasa merupakan waktu puncak belanja konsumen.

Sayangnya, Rosalia enggan menyebutkan total penjualan kurma selama bulan Ramadhan 2019.

Konsumen Rosalia tersebar di seluruh Indonesia, bahkan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Maklum saja, dia memanfaatkan media sosial sebagai ajang berjualan.

Baca juga: Indonesia Hapus Tarif Bea Masuk Kurma dan Zaitun dari Palestina

Untuk memenuhi semua permintaan pelanggan, dia menambah jumlah stok kurma sejak awal tahun. Dia menggandeng beberapa supplier di Madinah untuk mendatangkan aneka jenis kurma.

"Supplier rutin mengirim kurma muda sebanyak enam ton seminggu sekali," katanya.

Keberuntungan yang sama juga menerpa Intan Permata Sari, pedagang kurma asal Bandung. Dia bilang penjualannya naik sekitar 80 persen dari bulan biasanya sejak awal Ramadan.

Kini, setiap pekan Intan mampu menjual puluhan kilogram kurma. Padahal pada hari biasa penjualannya tidak lebih dari 10 kg per minggu.

"Saya optimis penjualan bisa tembus 100 persen (kenaikan penjualan) sampai minggu terakhir puasa," katanya.

Baca juga: Kurma dan Gorengan, Camilan Buka Puasa yang Paling Banyak Diperbincangkan di Medsos

Asal tahu saja, Intan menjual kurma secara online. Konsumennya tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Agar bisa memenuhi semua permintaan pelanggan, Intan menambah jumlah stok sejak sebulan lalu. Sama dengan Rosalia, dia menggandeng supplier di Timur Tengah untuk mendatangkan kurma.  

Kurma ajwa dan sukari jadi idola 

Dari berbagai macam jenis kurma, kurma ajwa dan sukari yang kini tengah digandrungi masyarakat.

Rosalia menjelaskan kedua kurma tersebut disukai karena rasanya yang lezat. Seperti, kurma sukari yang dagingnya terasa manis dan lumer namun bagian luarnya terasa renyah. Asal tahu saja, kurma sukari menjadi buah yang biasa dimakan para raja.

Adapun kurma ajwa dipercaya menjadi buah yang sering dimakan oleh Nabi Muhammad SAW. Soal rasa, kurma ajwa terasa lebih kenyal dan segar.  

Sedang populer, kedua jenis kurma tersebut dijual dengan harga selangit. Rosalia mematok harga kurma sukari Rp 158.000 per kg. Sedangkan, kurma ajwa dia banderol Rp 378.000 per kg.

Baca juga: Oleh-oleh Buah dari Luar Negeri Disita Karantina, Kenapa Kurma Tidak?

Berbeda dengan Rosalia, Intan hanya menjual kurma ajwa. Harganya dia patok mulai Rp 330.000 - Rp 395.000 per kg.

Di sisi lain, ketatnya persaingan usaha tidak bisa mereka hindari. Alhasil, keduanya saling memberikan pelayanan terbaik untuk setiap pelanggan. Contohnya, Rosalia memberikan garansi tukar barang baru bila kardus kurma rusak saat diterima konsumen. (Tri Sulistiowati)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ramadan hampir separo bulan, ini nasib pedagang kurma tahun ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com