JAKARTA, KOMPAS.com - Tunjangan hari raya (THR) merupakan hal yang ditunggu-tunggu bagi pekerja setiap tahunnya. THR biasanya digunakan untuk mempersiapkan kita menjelang Lebaran, misalnya untuk membeli tiket untuk mudik maupun pakaian baru.
Namun, beberapa orang menjadikan THR sebagai uang tambahan untuk membeli barang impiannya, seperti ponsel baru atau mainan.
Nah, jika tidak dikelola dengan baik, maka THR akan sekadar mampir di dompet dan tak bertahan lama. Ujung-ujungnya, terjadi pemborosan karena merasa memegang uang lebih.
Baca juga: 5 Cara agar THR Tidak Lenyap dalam Sekejap
Perencana keuangan Reny K Azhuri mengatakan, THR bukan dana yang wajib dihabiskan.
"Kita mikirnya yang namanya tunjangan hari raya itu ya dihabiskan untuk hari raya. Itu anggapan yang salah," kata Reny.
Menurut dia, sebagaimana pengeluaran bulanan, perlu ada pembagian pos pengeluaran dari dana THR agar uangnya tidak habis sia-sia. Ia juga menyarankan agar sebagian dana THR ditabung atau dimasukkan ke investasi.
Baca juga: THR Cair, Mungkinkah Untuk Ditabung?
Reny membagikan 9 tips mengelola THR dengan bijak sebagai berikut.
1. Ubah pola pikir soal THR
Reny menegaskan bahwa harus ada perubahan pola pikir yang menganggap THR merupakan uang tambahan untuk dihabiskan di masa libur panjang Lebaran. Seharusnya, THR dianggap sebagai alternatif dana yang bisa menjadi alat untuk memenuhi tujuan keuangan.
2. Jangan habiskan THR
Saat menerima THR, gunakan 70-80 persennya saja untuk kebutuhan jelang Lebaran dan saat Lebaran. Sisanya langsung dimasukkan tabungan atau diinvestasikan.
Sebab, besaran THR bisa mencapai satu atau dua kali gaji sehingga harus dikelola dengan bijak.
3. Cek ulang penggunaan THR
Anda harus meninjau kembali pengeluaran hari raya tahun lalu. Nilai tersebut akan menjadi patokan untuk pengeluaran tahun ini, di mana seharusnya tak jauh berbeda.
Catat item yang benar-benar kebutuhan saja.
Baca juga: Begini Cara Mengelola Duit THR Supaya Tak Langsung Ludes