Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan 9 Cara Kelola THR agar Tak Cuma "Mampir" di Dompet

Kompas.com - 19/05/2019, 17:03 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tunjangan hari raya (THR) merupakan hal yang ditunggu-tunggu bagi pekerja setiap tahunnya. THR biasanya digunakan untuk mempersiapkan kita menjelang Lebaran, misalnya untuk membeli tiket untuk mudik maupun pakaian baru.

Namun, beberapa orang menjadikan THR sebagai uang tambahan untuk membeli barang impiannya, seperti ponsel baru atau mainan.

Nah, jika tidak dikelola dengan baik, maka THR akan sekadar mampir di dompet dan tak bertahan lama. Ujung-ujungnya, terjadi pemborosan karena merasa memegang uang lebih.

Baca juga: 5 Cara agar THR Tidak Lenyap dalam Sekejap

Perencana keuangan Reny K Azhuri mengatakan, THR bukan dana yang wajib dihabiskan.

"Kita mikirnya yang namanya tunjangan hari raya itu ya dihabiskan untuk hari raya. Itu anggapan yang salah," kata Reny.

Menurut dia, sebagaimana pengeluaran bulanan, perlu ada pembagian pos pengeluaran dari dana THR agar uangnya tidak habis sia-sia. Ia juga menyarankan agar sebagian dana THR ditabung atau dimasukkan ke investasi.

Baca juga: THR Cair, Mungkinkah Untuk Ditabung?

Reny membagikan 9 tips mengelola THR dengan bijak sebagai berikut.

1. Ubah pola pikir soal THR

Reny menegaskan bahwa harus ada perubahan pola pikir yang menganggap THR merupakan uang tambahan untuk dihabiskan di masa libur panjang Lebaran. Seharusnya, THR dianggap sebagai alternatif dana yang bisa menjadi alat untuk memenuhi tujuan keuangan.

2. Jangan habiskan THR

Saat menerima THR, gunakan 70-80 persennya saja untuk kebutuhan jelang Lebaran dan saat Lebaran. Sisanya langsung dimasukkan tabungan atau diinvestasikan.

Sebab, besaran THR bisa mencapai satu atau dua kali gaji sehingga harus dikelola dengan bijak.

3. Cek ulang penggunaan THR

Anda harus meninjau kembali pengeluaran hari raya tahun lalu. Nilai tersebut akan menjadi patokan untuk pengeluaran tahun ini, di mana seharusnya tak jauh berbeda.

Catat item yang benar-benar kebutuhan saja.

Baca juga: Begini Cara Mengelola Duit THR Supaya Tak Langsung Ludes

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com