Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Fitur Pay Later, Bisa "Ngutang" di OVO hingga Traveloka

Kompas.com - 22/05/2019, 11:04 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - OVO, platform pembayaran digital, dan Traveloka memiliki fitur PayLater, di mana pengguna atau pembeli bisa membeli barang kebutuhan saat ini dan membayarnya belakangan.

PayLater semacam metode pembayaran kredit limit yang ditawarkan aplikator dan pengguna bisa mencicilnya perbulan.

Selain OVO dan Paylater, aplikasi Kredivo dan Go-Pay bagi orang terpilih juga memiliki fitur tersebut. Syaratnya juga tidak sulit, hanya diminta mengisi data pribadi, foto diri, dan foto e-KTP.

Berikut syarat-syarat penggunaan PayLater dan langkah penggunaannya:

1. Traveloka

PayLater bisa digunakan untuk semua produk Traveloka, seperti pembelian tiket pesawat, hotel, membeli makanan, kecantikan, tapi terkecuali bill payment dan produk konektivitas.

Kamu bisa melunasi pembayaran dalam waktu 12 bulan tanpa tambahan biaya. Adapun limit yang diberikan hingga 10 juta. Pilihan metode pembayarannya pun banyak, bisa melalui Uangku, kartu kredit, dan kartu debit.

Sebelum menggunakan PayLater, pastikan telah memenuhi sejumlah persyaratan, seperti usia antara 21–70 taun, WNI, dan punya e-KTP yang valid. Adapun transaksi minimal sebesar Rp 50.000

Berikut cara penggunaan PayLater untuk Traveloka:

•Lengkapi data pribadi dengan informasi detil seperti nama, keluarga, dan pekerjaan.

•Siapkan e-KTP dan dokumen penunjang seperti SIM, kartu BPJS, kartu NPWP, hingga Kartu Keluarga.

•Proses verifikasi akan memakan waktu maksimal 1 jam kerja. Pastikan Anda dan keluarga Anda bisa dihubungi untuk verifikasi di jam tersebut.

•Begitu disetujui, tinggal aktifkan akun dan mulailah membuat pemesanan.

•Buka Traveloka dan pilih produk yang ingin dibeli.

•Di halaman pembayaran, pilih PayLater.

•Pilih perencanaan pembayaran Anda, termasuk metode pembayaran, kemudian masukkan kode verifikasi. Transaksi Anda telah selesai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com