Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sektor Ritel AS Mulai Terdampak Perang Dagang

Kompas.com - 24/05/2019, 07:31 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Merek-merek kenamaan serta produk konsumer Amerika telah melakukan berbeagai upaya untuk menghindari dampak dari perang dagang antara AS dengan China. Namun, kebijakan tarif yang diberlakukan oleh kedua negara telah memberikan dampak negatif terhadap sektor ritel di AS.

Dilansir dari CNN, Jumat (24/5/2019) awal bulan ini Presiden AS Donald Trump telah menaikkan tarif menjadi 25 persen terhadap produk impor asal China senilai 200 miliar dollar AS. Tarif tersebut berlaku untuk berbagai produk konsumer seperti koper, kasur, tas, sepeda, alat penyedot debu, hingga AC.

Trump pun juga akan menambah jenis produk yang akan dikenakan tarif untuk 325 miliar dollar AS produk konsumer lainnya yang meliputi mainan, pakaian, sepatu dan berbagai produk konsumer elektronik lain.

Baca juga: Perang Dagang, Nike hingga Adidas Surati Donald Trump

Meskipun banyak ritel-ritel besar yang telah mengembangkan strategi untuk menghindari dampak dari penerapan tarif, mereka menekankan kebijakan tarif tetap akan memengaruhi kinerja bisnis di sektor tersebut. Konsumenlah yang akan dibebani oleh berbagai biaya tambahan.

Walmart, Target, Home Depot, Kohl's, Macy's dan berbagai peritel AS lainnya menyatakan dalam beberapa pekan belakangan keberadaa tarif telah memaksa perusahaan untuk menekan outlook keuangan mereka, atau melakukan perombakan rantai pasokan, hingga menaikkan harga barang.

"kami khawatir dengan tarif karena hal tersebut akan berdampak terhadap harga-harga yang kian mahal untuk berbagai produk keseharian keluarga Amerika," ujar CEO Target Brian Cornell.

Baca juga: Perang Dagang, Pertumbuhan Ekonomi China Bisa Terpangkas 1 Persen

Adapun Home Depot mengatakan, keberadaan tarif terbaru yang sebesar 25 persen akan menambahkan biaya operasional perusahaan hingga 1 miliar dollar AS. Sementara Kohl's yang mengimpor sebesar 20 persen produknya dari China telah menurunkan outlook keuangan mereka tahun ini lantaran pengeluaran perusahaan yang membengkan akibat kebijakan tarif.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka, Ini Daftar 7 Instansi dan Formasinya

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka, Ini Daftar 7 Instansi dan Formasinya

Work Smart
Pesan Sri Mulyani ke Petugas Bea Cukai: Perbaiki Layanan, Jangan Semua Barang Orang Diacak-acak

Pesan Sri Mulyani ke Petugas Bea Cukai: Perbaiki Layanan, Jangan Semua Barang Orang Diacak-acak

Whats New
Menteri ESDM Akui Ada Dugaan Korupsi Tunjangan Kinerja di Ditjen Minerba

Menteri ESDM Akui Ada Dugaan Korupsi Tunjangan Kinerja di Ditjen Minerba

Whats New
Berlangsung dari Siang, KPK Masih Geledah Gedung Ditjen Minerba Kementerian ESDM

Berlangsung dari Siang, KPK Masih Geledah Gedung Ditjen Minerba Kementerian ESDM

Whats New
Akui Naik Alphard di Apron Bandara, Sri Mulyani: Itu Protokol Selama Ini

Akui Naik Alphard di Apron Bandara, Sri Mulyani: Itu Protokol Selama Ini

Whats New
Kapal Pengangkut Pertalite yang Terbakar Berhasil Ditarik ke Pelabuhan Lombok

Kapal Pengangkut Pertalite yang Terbakar Berhasil Ditarik ke Pelabuhan Lombok

Whats New
Sudah Bayar Pajak, Kenapa Harus Lapor SPT Tahunan?

Sudah Bayar Pajak, Kenapa Harus Lapor SPT Tahunan?

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT SIER untuk Lulusan D3-S2, Simak Kualifikasinya

Lowongan Kerja BUMN PT SIER untuk Lulusan D3-S2, Simak Kualifikasinya

Work Smart
BUMN PT Sier Buka 14 Lowongan Kerja hingga 14 April 2023

BUMN PT Sier Buka 14 Lowongan Kerja hingga 14 April 2023

Work Smart
Daftar Panitia Seleksi Pimpinan OJK, Ada Nama Wishnutama

Daftar Panitia Seleksi Pimpinan OJK, Ada Nama Wishnutama

Whats New
Berbalik Untung, Weha Transportasi Cetak Laba Bersih Rp 19,9 Miliar Tahun 2022

Berbalik Untung, Weha Transportasi Cetak Laba Bersih Rp 19,9 Miliar Tahun 2022

Whats New
Mentan Klaim Produksi Beras Aman di Awal 2023

Mentan Klaim Produksi Beras Aman di Awal 2023

Whats New
PLN Ajak Investor Kembangkan WKP dengan Kapasitas 260 MW di 9 Wilayah

PLN Ajak Investor Kembangkan WKP dengan Kapasitas 260 MW di 9 Wilayah

Whats New
BI Banten Siapkan Uang Tunai Rp 3,6 Triliun untuk Kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2023

BI Banten Siapkan Uang Tunai Rp 3,6 Triliun untuk Kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2023

Whats New
BI Ubah Waktu Penyelenggaraan RDG pada April 2023

BI Ubah Waktu Penyelenggaraan RDG pada April 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+