JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang memberikan bantuan hibah 5,809 miliar yen, atau Rp 668,3 miliar (kurs Rp 131,3 per yen), untuk membantu rekonstruksi Palu pasca gempa dan tsunami 2018.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii da Direktur Jenderal Urusan Asia, Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Desra Percaya sudah menandatangi nota hibah tersebut pada hari ini, Jumat (24/5/2019).
"Hibah ini rencananya untuk tiga proyek," ujar Masafumi Ishii di Kantor Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.
Baca juga: Akibat Bencana, Inflasi Palu Tertinggi se-Indonesia
Ketiga proyek yang rencananya akan menggunakan dana hibah itu yakni pertama proyek pembangunan Jembatan Palu 4 Kembali di Sulawesi Tengah. Proyek ini bernilai 2,5 miliar yen.
Pada September 2018 lalu, jembatan ini rusak karena berdampak gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah.
Sementara itu proyek kedua yang akan dibiayai dana hibah dari Jepang ini yakni proyek bantuan alat berat senilai 600 juta yen, salah satunya yakni mobil pemeriksan jembatan. Bantuan diharapkan bisa mempercepat rekonstruksi Palu.
Adapun proyek ketiga yakni proyek penguatan sistem informasi penanggulangan bencana senilai 1,99 miliar yen.
Ishii mengatakan, proyek ini diharapkan bisa mempercepat penyampaian informasi peringatan dini gempa bumi dan tsunami di Indonesia, termasuk di Palu.
Baca juga: Timses Prabowo-Sandi Tantang Sri Mulyani Transparan soal Melonjaknya Dana Hibah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.