BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Knorr

Harga Ayam Naik, Pebisnis Tak Perlu Panik

Kompas.com - 24/05/2019, 18:19 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Yanti (45) sedikit terkesiap saat hendak membayar daging ayam yang ia beli. Pasalnya, harga yang harus dibayar saat itu sedikit lebih mahal dari biasanya. 

“Harganya (daging ayam) naik, kalau terus seperti ini bingung juga jadinya,” keluh Yanti.

Keluhan Yanti bukanlah tanpa sebab. Daging ayam yang ia beli tersebut merupakan bahan utama untuk usaha kuliner soto yang dijalaninya.

Kenaikan harga bahan makanan, seperti daging ayam memang kerap terjadi, apalagi menjelang hari besar keagamaan.

Dilansir oleh Kompas.com Kamis (2/5/2019), jelang Ramadhan kenaikan harga untuk beberapa jenis bahan pangan seperti daging ayam memang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Naiknya harga bahan pangan menjadi salah satu kekhawatiran para pelaku usaha kuliner, seperti Yanti. Baginya, hal tersebut akan mempengaruhi usahanya.

Sah-sah saja jika ia melakukan penyesuaian harga jual, namun khawatir pelanggannya akan berkurang.

Sebab dalam menjalankan bisnis, selain kualitas, harga jual juga menjadi faktor seseorang untuk membeli.

Solusinya
Bicara soto ayam, selain koya, sajian ini juga identik dengan cita rasa gurih kuah kaldu yang didapat dari hasil rebusan tulang dan daging ayam.

Akan tetapi jika iklim usaha sedang tidak mendukung, seperti terjadi kenaikan harga bahan pokok, maka efisiensi perlu dilakukan oleh pemilik usaha untuk menjaga harga jual tetap stabil.

Sebagaimana dilansir Kompas.com, Kamis (16/5/2019), dalam produksi, efisiensi memang diperlukan sebab tak hanya mampu menekan biaya, tapi juga waktu dan tenaga.

ilustrasi kaldu ayamShutterstock ilustrasi kaldu ayam
Untuk kaldu misalnya, Anda bisa menggunakan bantuan penyedap rasa sebagai alternatif untuk kaldu ayam asli.

Di pasaran, ada banyak produk penyedap rasa yang dapat Anda gunakan. Akan tetapi jangan asal pilih agar cita rasa yang dihasilkan sesuai harapan..

Pada dasarnya rata-rata rasa yang dihasilkan oleh penyedap justru lebih dominan asin ketimbang rasa asli ayamnya. Oleh karenanya pilih yang rasa kaldu ayamnya lebih kuat dibandingkan asinnya, seperti Knorr Chicken Seasoning Powder.

Produk yang telah digunakan jutaan chef pada 75 negara sejak 1956 ini mengandung lima kali lebih banyak daging ayam dari penyedap biasa, sehingga cita rasa ayam yang dihasilkan pun sangat kuat.

Chef Ragil yang juga pemilik restoran NUSA Indonesian Gastronomy mengatakan, menggunakan Knorr sebagai alternatif kaldu ayam dapat memangkas waktu memasak dan tentunya biaya.

"Cukup 20 gram ditambah 1 liter air panas sudah dapat menghasilkan kuah yang setara kaldu ayam asli," kata Chef Ragil saat dijumpai pada acara 'Bukber Bersama Pengusaha Kuliner di Trans Mall Cibubur, Minggu (12/5/2019).

Bila dilihat dari mata pebisnis kuliner, penggunaan produk tersebut dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Bahkan nilai lebihnya, cita rasa yang dihasilkan justru jauh lebih tinggi karena mengandung ekstrak ayam asli.

Sebelumnya, Knorr Chicken Seasoning Powder hanya tersedia dalam ukuran satu kilogram saja. Namun, agar bisa menjangkau pengusaha kuliner lebih luas lagi, termasuk mereka yang ingin mencoba, pada tahun ini Knorr mengeluarkan kemasan ekonomis 200 gram.  

Kini, Knorr sudah dikenal secara global karena sering digunakan oleh para chef profesional di industri hotel, restoran, dan kafe (horeka).

Bagaimana, tertarik  mencoba produk Knorr? Dapatkan samplenya di sini. Selamat mencoba!


Terkini Lainnya

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com