Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Prediksi Puncak Arus Mudik dan Arus Balik Kereta Api

Kompas.com - 25/05/2019, 06:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementrian Perhubungan (Kemenhub) melalui Ditjen perkeretaapian memprediksi puncak arus mudik pada lebaran tahun 2019 yang menggunakan jasa angkutan kereta api jatuh pada tanggal 31 Mei.

Sementara, Arus mudik Angkutan Lebaran tahun 2019 Kemenhub memprediksi akan terjadi sejak tanggal 29 Mei 2019 sampai 4 Juni 2019.

"Arus mudik Angkutan Lebaran Tahun 2019 diprediksi mulai tanggal 29 Mei 2019 sampai dengan 4 Juni 2019, dengan prediksi puncak arus mudik pada hari Jumat, 31 Mei 2019," kata Direktur Jendral Perkeretaapian Zulfikri di Jakarta, Jumat (24/5/2019).

Sedangkan, Kemenhub memperkirakan arus balik lebaran tahun 2019 akan dimulai tanggal 7 sampai 13 Juni.

"Kalau arus balik Angkutan Lebaran Tahun 2019 diprediksi mulai tanggal 7 sampai 13 Juni 2019, dengan prediksi puncak arus balik pada hari Minggu, 9 Juni 2019," papar Zulfikri.

Untuk memudahkan arus mudik dan arus balik kata Zulfikri, pihaknya pun telah menyiapkan sarana maupun prasarana kereta api.

"Kita sudah persiapkan sarana prasarana, yaitu perjalanan KA inspeksi, Rampcheck SPM, Ramcheck sarana, inspeksi keselamatan, dan keteesediaan posko. Itu semua kita lihat," kata Zulfikri.

Dengan adanya sejumlah persiapan ini, Zulfikri berharap mudik lebaran tahun 2019 bisa berjalan aman dan lancar meski adanya lonjakan penumpang saat arus mudik maupun arus balik.

"Sesuai dengan temanya "Mudik Bareng Asyik Lancar", semoga mudik lebaran tahun ini bisa berjalan lancar dan selamat sampai tujuan dengan segala fasilitas yang telah dilengkapi ditjen perkeretaapian," harap Zulfikri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com