Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembunyikan 3 Hal Ini dari Penasihat Keuangan Anda

Kompas.com - 27/05/2019, 08:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah Anda menyembunyikan hal-hal dari penasihat keuangan? Jika ya, sebaiknya katakan sejujurnya pada penasihat keuangan Anda.

Tidak semua penasihat keuangan dapat melihat kehidupan keuangan kliennya secara komprehensif, tergantung dari kliennya memberikan informasi.

Bila informasi yang diberikan setengah-setengah, mungkin saja nasihat yang mereka berikan tidak sesuai dengan masalah keuangan Anda.

"Bahkan jika itu sesuatu yang memalukan, tidak berbagi itu bisa membuat semuanya lebih sulit," kata Bob Gucer, seorang perencana keuangan bersertifikat yang telah bekerja selama 20 tahun, dilasir dari CNBC, Senin (27/5/2019).

Baca juga: 5 Tips Pintar Pengelolaan Keuangan untuk Para Ibu Muda

Untuk itu, jangan sembunyikan tiga hal ini dari penasihat keuangan Anda.

1. Masalah Keluarga

Mungkin sulit untuk berbicara masalah yang ada dalam keluarga seperti Anda memiliki anak yang kecanduan obat-obatan terlarang maupun hal lainnya. Tapi lebih baik Anda mengatakannya sehingga penasihat keuangan Anda mampu memberikan solusi.

Sebagai Contoh, Robert Braglia seorang presiden Strategi Finansial & Pajak pernah menangani kasus serupa. Dia mempunyai klien yang menolak memberikan info terkait putra sulungnya.

"Tak lama setelah itu, sang istri dan suaminya meninggal. Semua harta warisan jatuh ke tangan anak sulungnya dan semua uangnya dihabiskan," kata Braglia.

Terrnyata, anak itu dalam masa kecanduan dan penyalahgunaan zat. Jika klien terbuka tentang hal itu, Braglia bisa membantu untuk mencegah harta warisan tidak jatuh ke anak sulungnya.

Selain masalah kecanduan, penasihat biasanya ingin tahu tentang mantan pasangan, tunjangan anak atau perjanjian hukum lainnya, atau hubungan apa pun di masa lalu Anda yang disertai dengan implikasi atau kewajiban finansial.

2. Aset yang Dirahasiakan

Jangan menyembunyikan aset Anda sekalipun hanya uang tunai yang Anda miliki di rekening tabungan.

Beberapa aset mungkin mendapat perlakuan pajak yang berbeda dari aset lain, sehingga penasihat keuangan mampu menghitung pengeluaran tersebut. Selain itu, akun tabungan atau apapun aset yang dirahasiakan dapat membuang 'calon aset' Anda yang seharusnya bisa Anda gunakan untuk saham, obligasi, dan sebagainya.

"Kami tidak dapat membangun portofolio yang akurat berdasarkan toleransi risiko Anda jika kami tidak tahu apa yang Anda miliki di tempat lain," kata Gucer.

Pentingnya pengungkapan juga berlaku untuk aset atau sumber pendapatan lain, termasuk polis asuransi jiwa, real estat, anuitas variabel, pensiun, tunjangan dan sejenisnya.

3. Masalah Kesehatan

Memikirkan kematian Anda sendiri atau kondisi kesehatan Anda umumnya tidak menyenangkan.

Namun faktor kesehatan dan umur panjang tetap penting dalam perencanaan keuangan.

Menurut Fidelity investment, pasangan rata-rata menghabiskan 280.000 dollar AS  atau setara dengan hampir Rp 4 miliar rupiah dalam masa pensiun.

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tertentu atau Anda memiliki kondisi yang mempengaruhi harapan hidup Anda, Anda harus memberitahu penasihat keuangan.

"Seorang penasihat yang baik akan berpikir ke depan dan mencari tahu apa artinya bagi rencana Anda," kata Eric Walters, seorang CFP dan presiden Perencanaan Kekayaan SilverCrest.

"Sebagai contoh, jika keluarga Anda memiliki riwayat penyakit atau memori Alzheimer, Anda harus tahu bahwa merawat seseorang dengan penyakit itu jauh lebih mahal daripada beberapa masalah kesehatan lainnya," kata Walters.

"Sangat penting bagi orang untuk menemukan penasihat yang mereka percayai sehingga mereka dapat berterus terang tentang hal-hal yang tidak nyaman," kata Braglia.

Braglia menyarankan, carilah penasihat keuangan yang mampu berkata, "Aku senang kamu memberitahuku sehingga kita bisa mengaturnya."

Baca juga: Jangan Diremehkan, Ini 4 Kesalahan Keuangan saat Liburan ke Luar Negeri


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com