Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub soal Pilot Penghasut: Saya Belum Dapat Rekomendasi Sanksi

Kompas.com - 29/05/2019, 13:03 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NAGREG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengungkapkan dirinya belum mengetahui tindakan apa yang akan diberikan kepada pilot penerbangan swasta yang diduga melakukan ujaran kebencian dan hasutan melalui media sosial.

Pilot inisial IR tersebut diduga menyebarkan pesan yang menyesatkan dan ajakan perlawanan pada 22 Mei lalu.

"Kalau tindakan saya belum tahu, mau apa saya enggak tahu. Saya belum dapat rekomendasi tentang tindakan apapun," kata Budi di sela-sela kunjungannya ke Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu (29/5/2019).

Budi sangat menyayangkan tidakan yang dilakukan oleh IR untuk menghasut masyarakat melakukan perlawanan pada kerusuhan beberapa waktu lalu. Padahal, sebagai sesorang pilot yang profesional sejatinya harus punya tanggungjawab.

Baca juga: Sriwijaya Air: Pengujar Kebencian yang Ditangkap Polisi Bukan Pilot Kami

"Dia kalau pilot profesional kan harus punya tanggung jawab profesi, jadi segala tindakan itu harus profesional," ujarnya.

Menurut dia, tindakan yang dilakukan oleh IR dengan mengajak penumpang untuk melakukan perlawanan sangat berbahaya. Karena akan menimbulkan kerusuhan yang lebih parah.

"Melakukan tindakan-tindakan tertentu, apalagi mengajak penumpang itu kan membahayakan. Padahal ia harus memberikan contoh kepada masyarakat dan etikanya memang demikian," jelasnya.

"Jadi kita berbasis pada aturan dan etika profesi itu sendiri. Tetapi yang harus dia lakukan atau kita lakukan, kita harus taat asas profesional, apalagi dia berprofesi sebagai pilot. Bahwa tindakan (sanksi/teguran) seperti apa, nanti kita lakukan ya," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Barat menangkap seorang pilot penerbangan swasta di kota Surabaya, Jawa Timur, karena diduga melakukan ujaran kebencian dan hasutan melalui media sosial.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan, pelaku ditangkap pada Sabtu (18/5/2019).

"Benar, kami telah menangkap seorang pilot yang menyebarkan ujaran kebencian di media sosial dan melanggar UU ITE," kata Edy melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (19/5/2019) malam.

Baca juga: Menggiurkan, Ini Besaran Gaji dan Tunjangan Pilot di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com