Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Venezuela Sepanjang 2018 Dilaporkan Capai 1,7 Juta Persen

Kompas.com - 30/05/2019, 18:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

CARACAS, KOMPAS.com - Bank sentral Venezuela melaporkan sejumlah data ekonomi negara tersebut untuk tahun 2018. Pengumuman data ekonomi tersebut merupakan hal yang langka terjadi.

Dikutip dari Reuters, Kamis (30/5/2019), dalam data perekonomian tersebut dilaporkan adanya kontraksi tajam pada pertumbuhan ekonomi Venezuela kuartal III 2018. Ini adalah pertama kalinya data ekonomi Venezuela dilansir dalam 4 tahun terakhir.

Kondisi ekonomi Venezuela dilanda hiperinflasi dan eksodus jutaan warganya. Mereka berusaha melepaskan diri dari kondisi harga bahan-bahan pokok yang selangit dan kelangkaan makanan hingga alat-alat kesehatan.

Baca juga: Lagi, Venezuela Jual Cadangan Emas Bank Sentral Senilai Rp 8,2 Triliun

Bank sentral Venezuela dilaporkan terkontraksi 22,5 persen pada kuartal III 2018. Namun demikian, bank sentral tidak memberikan data perekonomian sepanjang tahun 2018.

Adapun pendapatan ekspor minyak mencapai 29,8 miliar dollar AS pada 2018. Angka ini lebih rendah dibandingkan pada tahun 2017, yakni mencapai 31,5 miliar dollar AS.

Sementara itu, inflasi bulanan pada April 2019 mencapai 33,8 persen. Adapun inflasi sepanjang tahun 2018 tercatat sebesar 130.060 persen.

Baca juga: Bloomberg: Venezuela Jadi Negara Paling Sengsara di Dunia

Angka inflasi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan data yang disajikan oleh Kongres yang dikendalikan oposisi. Kongres mulai merilis data ekonomi sejak tahun 2017 lantaran pemerintah enggan mengumumkannya.

Kongres melaporkan inflasi pada April 2019 mencapai 44,7 persen. Sementara itu, inflasi sepanjang tahun 2018 dilaporkan mencapai 1,7 juta persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com